Menurutnya, vaksin tersebut digunakan untuk pencegahan. Bukan sebagai pengobatan sapi yang sudah terjangkit. Sehingga, pola distribusinya pun diatur sedemikian rupa. Diprioritaskan ke wilayah atau peternakan yang sapi mereka masih dalam kondisi sehat.
Skema pola distribusinya memakai metode rantai dingin. Artinya, vaksin yang baru datang akan langsung di-drop ke Disnak Jatim. Sementara disnak kabupaten kota akan diundang untuk mengambil jatah vaksinnya secara mandiri.
Skema itu pun berlaku untuk pola distribusi ke peternak. Vaksin yang diambil harus segera ditempatkan ke dalam kulkas agar tidak rusak. Agar kandungannya tetap efektif ketika disuntikkan. “Itu karena vaksin harus disimpan di suhu tertentu. Butuh disimpan pada suhu dua sampai delapan derajat celcius,” tuturnya. (*)