Ketua RT Tempat Brigadir J Terbunuh Ternyata Seorang Mayor Jenderal, Marah CCTV Kompleks Diganti Polisi

Kamis 14-07-2022,18:26 WIB
Reporter : Salman Muhiddin
Editor : Salman Muhiddin

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Ketua RT 5 RW 1 Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Mayor Jenderal (Purnawirawan) Seno Sukarto marah. Sebab, Decoder Closed Circuit Television (CCTV) kompleks diganti anggota polisi tanpa sepengetahuannya. 

Ia juga mempertanyakan mengapa kepolisian tidak melapor ke RT bahwa telah terjadi baku tembak di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo. Kematian korban tewas, Brigadir J pun masih jadi misteri sampai sekarang. 

“Maksudnyaitu bukan CCTV di rumah Pak Sambo, CCTV yang di pos,” kata Seno kepada wartawan, Rabu 13 Juli 2022. “Ya dari mereka. Iya (polisi,Red), enggak ada yang pakai seragam,” lanjutnya.

Kejanggalan itu semakin meyakinkan publik bahwa CCTV kompleks perumahan polisi itu adalah alat bukti kuat yang bisa menguak kejadian sebenarnya.

Penggantian CCTV tanpa izin itu dilakukan pada, Sabtu, 9 Juli 2022. Ada sejumlah CCTV yang terpasang di berbagai sudut kompleks itu dan terhubung serta berpusat di Pos Satpam. 

Sebelum melakukan penggantian, tak ada surat penyitaan yang diberikan polisi tak berseragam itu. “Sampai sekarang saya ketemu aja enggak, terus terang saya juga ya kesal. Saya ini dianggap apa sih, maaf saja saya ini Jenderal loh, meskipun RT,” ujarnya.

Bahkan, dirinya baru mengetahui perihal penembakan di wilayahnya itu melalui pemberitaan di YouTube pada Senin, 11 Juli 2022.

Mayjen Purnawirawan Seno Sukarto lahir pada 1938. Ia sempat menjabat sebagai Kapolda Aceh dan Kapolda Sumatera Utara.

Sebelum pensiun, ia menjabat sebagai Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran (Asrena Kapolri). Kapolri yang menjabat kala itu adalah Jenderal Pol Kuntanto hingga Jenderal Pol Banurusman Astrosemitro.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, insiden baku tembak itu berawal dari teriakan minta tolong istri Irjen Ferdy Sambo, Putri.

Ia berteriak sebab Brigadir J alias Brigadir Josua masuk ke kamarnya dan diduga melecehkannya.Selama ini Josua bertugas sebagai sopir dinas istri Irjen Sambo, Putri Sambo.

Teriakan Putri rupanya didengar oleh Bharada E, anggota brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadiv Propam. Ia kemudian mendatangi sumber suara. Brigadir J yang terpergok melepaskan tembakan. Namun Bharada E berhasil menghindar.

Tembakan itu meleset dan langsung dibalas oleh Bharada E. Akibatnya Brigadir Yosua tewas dalam kejadian itu. Jasadnya telah diserahkan ke pihak keluarganya di Jambi. 

Begitulah kisah versi Polisi. Namun publik tak percaya begitu saja. 

Bahkan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD merasakan ada banyak kejanggalan di sana. 

Kategori :