Kasih Tahu Peternak: Obat PMK Ditemukan, Senin Dipraktikkan di Lamongan

Kamis 21-07-2022,15:58 WIB
Reporter : Salman Muhiddin
Editor : Salman Muhiddin

LAMONGAN, HARIAN DISWAY - Obat PMK yang ditemukan drh Indro Cahyono sudah ada mereknya. Sudah diuji ke sapi-sapi di Pangalengan, kabupaten sentra sapi di Jawa Barat. Hasilnya sangat memuaskan. Target berikutnya adalah Lamongan. 

—-

“Nanti saya buka semuanya informasi tentang PMK yang tidak ada di ranah publik,” kata drh Indro tadi malam, Rabu, 20 Juli 2022. Janjinya itu akan dipenuhi di hadapan 150 peternak dan petugas penanganan PMK Lamongan, Senin, 25 Juli 2022 nanti. Lokasinya pendopo. Yang seberang alun-alun itu.

Harian Disway menggandeng Polda Jatim dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Lamongan untuk menggelar simulasi pemberian obat temuan dokter Indro. Inilah obat PMK pertama di Indonesia yang sudah diproduksi PT Satwa Medika Utama. Sudah bisa dipesan pula di 081 144 4842.


Bubur, salep, dan desinfektan temuan drh Indro Cahyono yang akan dipraktikkan di Lamongan, Senin, 25 Juli 2022.-Dok PT Satwa Medika Utama-

Ada tiga jenis produk yang dihasilkan ahli virus atau virologist alumnus UGM itu:

Aphthofectan: Disinfektan khusus PMK. Harganya Rp. 1.440.000 per dus. Isi 12 liter. 

Aphthoclyn: Salep mulut dan kaki untuk PMK. Harganya cuma Rp 400.000 per dus. Isi 20 pot, masing-masing 100 gram. 

Gizcow: Bubur PMK yang mengandung asam amino dan  vitamin. Harganya juga sangat terjangkau. Cuma Rp 400.000 per dus. Isi 20 bungkus, masing-masing setengah kilogram.

Peternak tak perlu lagi coba-coba pakai cara aneh-aneh untuk melumuri bagian kaki dan mulut yang melepuh. Mulai dari cairan formalin, butiraldehid, benzalkonium chloride, hingga sabun mandi dan deterjen. Semuanya tak berhasil. ”Tidak ada desinfektan yang bisa menghancurkan virus PMK, kecuali yang memiliki sifat asam,” kata dokter Indro.

Banyak juga yang membeli obat batuk, pilek dan parasetamol yang dibeli di warung. Mereka terpaksa melakukan itu karena tak tahu harus pakai cara apa lagi. 

“Cuma mengurangi rasa sakit saja dan sama sekali enggak ngaruh ke virusnya,” lanjut dokter yang konsisten membuat konten edukasi di Youtube: Pakdhe Indro Channel Asli itu. 

Setelah diberi desinfektan khusus, kuku dan mulut sapi diolesi salep. Indro juga meracik bubur yang mengandung asam amino dan vitamin untuk sapi yang tak mau makan. 

Dokter Indro menggandeng kawannya: Direktur PT Satwa Medika Utama drh Ilsan Arvan Nurgas untuk memproduksi temuannya. Indro lulusan UGM, sedangkan Ilsan dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

Keduanya tak mau memanfaatkan situasi. Karena itulah obatnya dijual dengan harga relatif terjangkau. “Bahannya sederhana. Enggak perlu mahal-mahal,” kata drh Ilsan.

Kategori :