Dari data itu, pasti diketahui daerah mana saja yang punya banyak MBR. Sehingga tinggal melacak anak-anak yang belum mendaftar beasiswa.
“Tujuannya kan memang untuk membantu mereka. Prioritasnya jelas, untuk warga MBR,” ujarnyi. Sebab, kata Reni, minimnya serapan beasiswa itu juga akibat dari sosialisasi yang tidak maksimal. Itu ditemuinya di banyak tempat.
Sehingga pemkot bisa “jemput bola”. Misalnya, dengan menugasi langsung melalui kecamatan dan kelurahan. Lalu para anak-anak yang berstatus MBR di setiap RT/RW bisa didata langsung. (*)