SURABAYA, HARIAN DISWAY - Namanya Kampung Oase Ondomohen. Letaknya tepat di pusat kota Surabaya. Dekat balai kota atau Taman Surya. Inilah kampung teduh nan asri di tengah panasnya Kota Pahlawan. Maka, tak salah mereka menyebutnya oase.
Puluhan warga Kampung Oase Ondomohen berkumpul di tengah halaman kampung, Kamis, 25 Agustus 2022. Mereka menampilkan berbagai produk unggulan.
Area yang mendapat gelar Kampung Wisata Surabaya itu punya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) grey water, akuaponik, budidaya nila dan lele, budidaya larva black soldier fly (BSF), hingga briket arang.
Hari itu warga mendapat pendampingan dari Institut Teknologi (IT) Telkom Surabaya dengan tema Goes to Digital Marketing.
Penyerahan bantuan simbolis ke Kampung Ondomohen Surabaya.-Jihan/Harian Disway-
Ada 7 pedamping yang terlibat. Yakni tiga dosen: Khodijah Amiroh, Rizqa Amelia dan Aulia Rahma Annisa. Mereka membawa serta empat mahasiswa Annisa Rizkyta Nabilah, M. Ardiansyah Al Faiz, Raynor Cavan dan Donita Desi.
Mereka membantu peningkatan produksi arang briket yang masih tergolong rendah. Mereka menyediakan dua mesin penggiling batok kelapa FFC-23 yang menggunakan gerigi baja. Dalam sekejap, batok kelapa bisa jadi serpihan kecil.
Mesin tersebut terdiri dari corong, glingan, serta saluran keluar. Sementara mesinnya berjenis Diesel Jiang Dong R180. Batok kelapa yang sudah digiling kemudian diarahkan mesin pencetak briket arang dengan dua tahapan yakni blending dan pencetak.
Tanpa mesin itu, proses pembuatan briket bisa dilakukan selama berhari-hari. Sedangkan dengan mesin itu, prosesnya cuma 1,5 jam saja.
Ketua bidang Pengabdian Masyarakat IT Telkom Surabaya, Khodijah Amiroh mengatakan, peningkatan produksi harus diimbangi dengan penguatan pemasaran. “Digital marketing bisa menambah jangkauan pasar warga,” katanya.
Saat ini, bekerjasama dengan IT Telkom, Kampung Oase berfokus pada tiga hal yakni Branding, Otomatisasi Mesin, dan Inovasi Packaging. “Alhamdulillahnya, sudah terealisasi kemasan baru arang briket di pelatihan hari ini,” lanjut Khodijah.
Sebelumnya produk unggulan kampung itu hanya berkemasan plastik zip lock. Melalui inovasi dari mereka, sekarang produk itu dikemas menarik dengan menggunakan boks berbahan kardus.
Dengan kemasan itu, arang jadi tidak mudah patah. Pelatihan tersebut rupanya juga sangat dinantikan oleh para warga.
“UMKM di sini banyak sekali. Ada yang berjualan makanan dan minuman. Kampung Wisata kan ya. Kalau ada kegiatan pasti juga turut melibatkan mereka,” ucap Ketua Kampung Wisata Ondomohen Mus Mulyono.
Terlihat pada saat sesi QnA. Ibu-ibu di sana, yang juga pelaku UMKM, berbondong-bondong menanyakan strategi promosi online dan bagaimana menjangkau pembeli lewat sosial media.