Sopir lyn di Terminal Joyoboyo tidur di emperan sambil menanti penumpang.-Julian Romadhon-Harian Disway-
Kondisi lyn itu sebetulnya tak terlalu buruk. Plafon dan dek masih utuh. Cuma bagian bodi luar dan dalam saja yang cemong. Bekas diamplas dan tambalan di beberapa bagian. Juga lampunya yang penuh plester.
”Caranya naik Suroboyo Bus itu gimana ya?” tanya Tian, sapaan karibnyi. Rupanya, ia mulai tak betah. Sebab, setengah jam di dalam lyn itu rasanya seperti dikukus. Keringat bercucuran. Bedak di wajah Tian pun mulai luntur.
Sayangnya, perempuan 30 tahun itu tak bisa mengakses Suroboyo Bus. Sebab, dia tak punya aplikasi uang digital apapun. Sehingga terpaksa bertahan di lyn itu.
Kesabarannya pun membuahkan hasil. Bukan karena sang sopir mencari-cari penumpang lain. Tetapi justru penumpang baru satu per satu berdatangan. Hingga lengkap jumlahnya 7 penumpang.
Lyn berangkat tepat pukul 08.35. Artinya, Tian menunggu keberangkatan lyn lebih dari dua jam. “Lamaaa banget ternyata. Sudah, kapok, gak lagi-lagi,” celetuknyi kepada penumpang yang lain.
Begitu keluar dari terminal, dua penumpang yang menunggu di jalan pun ikut naik. Keduanya juga menunggu hampir satu jam. Dan Tian baru tiba di Jalan Raya Lidah Wetan, tepat di depan sebuah masjid, pukul 09.02.
Antrean lyn di Terminal Intermoda Joyoboyo, Surabaya.-Julian Romadhon-Harian Disway-
Sementara lyn terus melaju. Sempat berpapasan dengan lyn G jurusan Joyoboyo-Lakarsantri. Lyn hijau muda itu rupanya juga bernasib sama: kosong penumpang.
Penumpang terakhir turun di Jalan Raya Sidomulyo. Hingga ke tujuan akhir Pasar Menganti. Tersisa Harian Disway. Dari Joyoboyo-Menganti, lyn JM butuh waktu tempuh satu jam dengan total mengangkut 11 penumpang.
Tarif jauh Rp 8.000 per orang dan tarif dekatnya Rp 5.000 per orang. Artinya, untuk sekali jalan, sopir hanya meraup tidak sampai Rp 100 ribu. ”Buat beli bensin dan makan sehari sudah habis, Mas,” keluh sang sopir.
Belum lagi, rute balik juga jarang ada penumpang. Setiba di terminal juga harus kembali mengantre panjang di belakang lyn yang lain. ”Sehari dua kali PP itu sudah rezeki nomplok. Wong seringnya ya nggak berangkat,” tambahnya. (*)
Penumpang di lyn jurusan Joyoboyo-Lakarsantri.-Mohamad Nur Khotib-Harian Disway-