Unair juga melihat potensi wisata kuliner yang sangat potensial. Namun, sampai saat ini pengembangannya belum maksimal.
Unair melihat ada permasalahan mendasar. Yakni, komitmen bersama, belum terpetakan potensi dan permasalahan wilayah, belum maksimalnya kelembagaan atau POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata), belum tersusun Visi, Misi, Rencana Kerja, dan Regulasi, belum ada upaya melakukan konsultasi dan peningkatan kapasitas SDM desa wisata.
Juga belum ada upaya penataan wajah desa dengan penyediaan fasilitas umum (akomodasi), belum ada keunikan dan branding (identitas) desa wisata, belum ada upaya penyusunan paket wisata, dan belum ada upaya pemasaran dan menjalin kemitraan.
Mengacu pada pengembangan desa wisata berbasis masyarakat diperlukan komitmen bersama, potensi dan permasalahan wilayah, POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata), terdapat Visi, Misi, Rencana Kerja, dan Regulasi, peningkatan kapasitas SDM desa wisata, serta fasilitas umum (akomodasi), keunikan dan branding (identitas) desa wisata dan promosi.
Secara umum permasalahan prioritas desa Aik Berik menyangkut tiga aspek yaitu penyiapan SDM dan fasilitasi utilitas serta fasilitasi sarana promosi Desa Wisata. Tim Pengabdian Masyarakat PPDB yang diketuai oleh Dr. Hijrah Saputra, S.T.,M.Sc dari Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga.
Hijrah memiliki anggota Mhd. Zamal Nasution, S.Si.,M.Sc.,Ph.D dari Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Dr. Ni Made Sukartini,S.E.,M.Si.,MIDEC dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Mochamad Reizza Al Ariyah, S.Sos.,M.Sosio dari Vokasi.
Pengmas skema PPDB ini dilakukan menjadi beberapa tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut. Tahap persiapan dilakukan dengan cara diskusi, wawancara, dan observasi ke lokasi.
Tahapan ini sudah dilakukan pada tanggal 21 – 25 Juli. Pada tahapan ini didapatkan potensi-potensi yang dapat dioptimalkan sehingga dapat menjadi program pada kegiatan pengmas. Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan, yang dilaksanakan pada mulai.
tanggal 8 – 10 September. Kegiatan ini merupakan respon dari hasil diskusi yang dilakukan dengan mitra sasaran yaitu Pokdarwis, Kube, dan KWT terkait potensi-potensi dan permasalahan yang mereka hadapi dalam mengembangkan desa wisata. Beberapa kegiatan yang akan menjadi prioritas kegiatan pada tanggal tersebut adalah dengan mengadakan workshop yang ditujukan kepada mitra sasaran.
Hari pertama yaitu Penyusunan Visi, Misi, Rencana Kerja, dan Regulasi, dan Peningkatan kapasitas SDM desa wisata. Di hari kedua yaitu Upaya menemukan keunikan dan branding (identitas) desa wisata, dan Pemanfaatan Potensi Lokal sebagai makanan kreatif bernilai ekonomi tinggi. Hari ketiga adalah Pendampingan dan fasilitasi menyusun paket wisata.
Upaya ini dilakukan untuk mendapatkan solusi yang lebih komprehensif dan detail terkait persoalan yang dihadapi oleh desa binaan, serta memberikan edukasi terkait pengelolaan desa wisata khususnya ekowisata. Sehingga harapan besarnya adalah desa Aik Berik menjadi desa wisata yang mandiri. (*)