SURABAYA, HARIAN DISWAY -- Banyak yang mengatakan pelaksanaan Kejurnas Wushu Piala Presiden 2022 ini sangat sukses. Pujian banyak diterima Pengprov Wushu Jawa Timur dan Harian Disway selaku penyelenggara. Termasuk dari Bapak Wushu Indonesia I.G.K. Manila.
"Ini Kejurnas Wushu paling Top sejak wushu Indonesia didirikan 10 November 1992." ujar Manila kepada Direktur Utama Harian Disway Tomy C. Gutomo. Menurut Manila, pelayanan panitia kepada atlet maupun juri sangat baik. 1
Venue Graha Unesa terutama banyak mendapat pujian. “Yang ini terkesan wah,” ujar Nur Wiyanto saat ditemui di tribun sisi kiri panggung. Lelaki asal Kediri itu sedang mengantar putranya, Ramzy Ahmad Nazmi, yang turun di beberapa nomor pertandingan kejurnas.
Nur datang ke Surabaya sejak Rabu lalu. Sementara putra dan istrinya sudah lebih dulu, sejak Sabtu, 17 September 2022. Sebetulnya, ini kali kedua mereka datang ke Graha Unesa.
Bapak Wushu Indonesia I.G.K. Manila di photo-booth Kejurnas Wushu Piala Presiden 2022 di Graha Unesa, Surabaya, 22 September 2022.-Dokumentasi IGK Manila-
Yang pertama, di ajang Disway Open Wushu Championship 2022 pada Maret lalu. Namun, kata Nur, atmosfernya kini sangat terasa beda. Terutama lebih meriah karena lebih banyak peserta. “Dekorasinya juga makin oke. Sekarang sudah ada karpetnya. Dilengkapi layar gede juga. Lebih lega aja,” katanya.
Komentar serupa juga dilontarkan oleh Ni Ketut Sri Utami dari Klungkung, Bali. Sejak hari pertama hingga kemarin, dia bersama orang tua para atlet Bali berada di tribun sisi kiri.
Dia baru kali pertama ke Graha Unesa. Terkesan dengan kemegahan gedung di Lidah Wetan itu. Pun dengan interior gedung. “Kalau ini mewah. Belum pernah anak-anak main di gedung sebagus ini,” ujarnyi.
Apalagi, imbuh Sri, suhu dalam gedung cukup sejuk. Dia juga nyaman duduk dengan leluasa di tribun yang berkarpet merah nan empuk itu. “Betah aja di sini. Panitianya juga ramah dan welcome,” ungkapnyi.
Ade Budi mengatakan, kejurnas tersebut begitu megah. Ia makin optimistis wushu menjadi olahraga populer. “Ini bukti kalau wushu juga harus dipromosikan lebih masif lagi. Penyelenggaraan Kejurnas ini seperti acara Internasional rasanya. Tak kalah dengan olahraga populer lain,” kata lulusan Unesa itu.
Siti Sundari dari Jakarta juga turut bicara. Dia cukup puas dengan pelaksanaan kejurnas kali ini. Meski, katanyi, lebih megah ajang Indonesia Wushu All Games di Istora Senayan pada Desember lalu.
“Lumayan sih. Yang penting sejuk. Jadi nontonnya bisa nyaman,” ujarnyi. Ditambah ada bazaar di lantai tiga. Begitu lapar, bisa langsung ke sana. Aksesnya hanya dengan turun satu lantai.
Atlet asal Bali memamerkan medali yang mereka dapat di ajang Kejurnas Wushu Piala Presiden 2022. -Boy Slamet-Harian Disway-
Kemeriahan tak serta merta hanya ada di karpet tanding. Melainkan juga terjadi di bazaar lantai 3. Sebanyak 20 tenant penjual makanan dan minuman menjadi tempat favorit untuk para atlet, tim pelatih, maupun penonton.
Tak hanya itu, tenant penjual pernak-pernik wushu juga ikut memeriahkan. “Penyelenggara di sini keren, penjualan di sini juga ada aja tiap harinya,” kata Fani, penjaga stan Indo Daye.