JAKARTA, HARIAN DISWAY- PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) sedang menyoroti tingkat kemiskinan di Jawa Timur. Karena itu, mantan wali kota Solo tersebut menugasi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk secepatnya menghapuskan kemiskinan di provinsi tersebut.
Terlihat, hanya Jatim yang mendapatkan data penyasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE) saat Jokowi memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia dan menteri di Jakarta Convention Center, Kamis, 29 September 2022.
Khofifah pun berkomitmen untuk langsung tancap gas memberantas kemiskinan ekstrem di provinsi yang dipimpinnyi. Dengan demikian, target presiden untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem pada 2024 dapat terwujud.
”Kami di Jawa Timur siap mengerjakan mandat yang diberikan itu. Data P3KE itu berisi nama dan alamat penduduk untuk sasaran intervensi program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem,” tegas Khofifah.
Data itu akan menjadi acuan bagi pemprov untuk memberikan bantuan sosial. Juga, mendapatkan intervensi agar masyarakat miskin bisa naik kelas menjadi lebih sejahtera.
Pemprov juga sedang berupaya menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang tidak masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). ”Tujuan P3KE itu agar tidak terjadi tumpang-tindih. Bantuan yang diberikan lebih tepat sasaran dan bisa lebih merata,” ungkapnyi.
Di Jatim ada 38 kabupaten dan kota. Sebanyak 25 daerah di antaranya menjadi daerah percepatan penanganan kemiskinan ekstrem di Jatim. Di daerah tersebut digelontorkan berbagai program untuk menyejahterakan masyarakat.
Berbagai program perlindungan sosial telah disalurkan. Misalnya, bantuan untuk kelompok usaha bersama (kube) dan program wanita rawan sosial ekonomi (WRSE). Memberikan zakat produktif dengan menggandeng Baznas Jatim dan BUMD. ”Alhamdulillah, upaya kita sejauh ini cukup dapat dilihat hasilnya,” ucapnyi.
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, provinsi tersebut mengalami penurunan angka kemiskinan. Bahkan, tertinggi secara nasional. Periode Maret–September 2022 angka kemiskinan di Jatim turun 391.400 jiwa. (*)