USIA Lucia Widjaja Horax memang tidak lagi begitu muda. Pada 6 Desember 2022 nanti, umurnyi akan menginjak 75 tahun. Anaknyi 5. Cucunyi 8.
Namun, semangatnyi untuk berjuang demi kemajuan dan kerukunan bangsa, tak pernah memudar. Dia ketua Ikatan Wanita Tionghoa Indonesia (Iwati) Sulsel. Sudah 4 periode. Tak tergantikan sejak perkumpulan sosial itu terbentuk di Sulsel sana.
Kendati Iwati membawa embel-embel "Tionghoa" di namanya, tapi "ini sebenarnya adalah organisasi nasionalis, multietnis dan agama," kata Lucia.
Itulah mengapa, Iwati terbuka bagi perempuan dari suku dan keyakinan apa pun untuk menjadi anggota atau pengurusnya.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Pemilik Restoran Aloha Lucia Partowidjodjo: Pang Guan Zhe Qing
"Tionghoa merupakan salah satu suku yang ada di Indonesia. Kita yang bernaung di bawah Pancasila perlu melakukan pembauran dan menjaga hubungan baik dengan sesama warga negara Indonesia tercinta," tegas Lucia.
Karena spirit kebersamaan tersebut, program-program yang diusung Iwati, khususnya yang terkait dengan pemberdayaan perempuan, telah mendapat apresiasi yang tinggi dari pemerintah Sulsel.
Lucia yakin, perempuan bisa memberikan sumbangsih tersendiri bagi pembangunan negeri. Sebab, kata Lucia, "Ada pepatah yang berbunyi 倾国倾城 (qīng guó qīng chéng). Yang bila diterjemahkan secara harfiah, akan berarti 'menggulingkan negara, menggulingkan kota' dengan kecantikan rupa seorang wanita." Arti yang lebih halus wanita bisa menjadi agen perubahan bagi suatu bangsa.
"Saya percaya setiap perempuan memiliki kecantikan batiniah yang perlu dirawat dan dimunculkan melebihi kecantikan lahiriahnya. Perempuan yang memiliki kecantikan dan kekuatan batiniah akan bersinar cemerlang di mana pun berada. Bahkan, akan mampu menjungkirbalikkan kota dan negara seperti dibilang cheng yu tadi. Yang tentunya maksudnya bisa menjadi agen perubahan positif," terang Lucia.
"Makanya," lanjut Lucia, "Perempuan perlu terus mengedukasi dirinya. Kalau tidak ada kesempatan untuk mengikuti pendidikan formal, tetap bisa mencerdaskan diri melalui banyak membaca dan bergaul dengan lingkungan yang sehat. Agar bisa menjadi pendidik yang baik untuk generasi yang lebih cemerlang." (*)