Kampus-Kampus yang Bermasalah di Surabaya: Tak Taat, Dua Kampus Tutup

Senin 17-10-2022,07:49 WIB
Reporter : M. Nur Khotib/Eka Satrio/Maula
Editor : Doan Widhiandono

Pengerjaan ijazah itu perlu waktu sekitar satu bulan. Ketika ijazah abal-abal itu telah selesai, segera diberitahukan ke pelanggan. Menariknya, calon pelanggan juga bisa hadir ke acara wisuda kelulusan. “Wisuda gak wajib datang sih. Sampeyan nanti  tinggal menunggu kok,” tandasnya. 

Ia pun menjamin ijazah itu ’’sah’’. Karena nama wisudawan terdaftar di website resmi Dikti.

Tetapi ia masih tidak mau menyebutkan nama-nama PTS lain. “Yang bisa saya sebutkan ya itu mas. Panjenengan kan masih tanya dan belum tentu jadi order ke saya. Takutnya nanti malah jadi rumor di luar,” ujar oknum itu lantas sedikit tertawa.

Untuk pemesanan ijazah aspal itu, pelanggan bisa menghubungi calo tersebut via telepon. Ia juga bersedia untuk bertemu langsung secara tatap muka. Sayang, saat laporan ini dikerjakan, si calo mengaku sedang di luar kota.


Kampus STIAPAS juga ditutup oleh pemerintah.-Nadhine Churnia Putri-Harian Disway-

Sementara itu, Rektor Universitas 45 Surabaya Mochammad Hatta juga menyebut nama pihak ketiga yang menjadi salah satu sumber masalah. Gara-gara informasi yang disampaikan keliru, kampus itu pun dikenai sanksi oleh Dikti. Mereka saat ini sedang dalam masa pembinaan selama enam bulan.

Pihak ketiga itu memang menjadi mitra untuk menjaring mahasiswa baru. Namun, caranya keliru. Lebih tepatnya, menyesatkan masyarakat. 

“Mereka menawarkan kemudahan-kemudahan kuliah kepada calon mahasiswa baru. Itu tanpa sepengetahuan kami,” ungkap Hatta. Setelah kepergok Dikti, kerja sama dengan pihak ketiga itu pun langsung diputus.

Saat ditelusuri melalui website-nya, bisa dilihat berbagai macam pilihan kampus swasta di seluruh Indonesia. Mekanisme pendaftaran juga mudah. Tinggal membuka website, memilih kampus yang diinginkan, kemudian menghubungi admin via WhatsApp dan mengisi formulir pendaftaran.

“Kami sudah tidak bekerja sama lagi dengan Universitas 45, Mas,” kata admin pihak ketiga itu saat dihubungi, kemarin.

Mereka menginformasikan bahwa sistem perkuliahan yang diterapkan sama dengan kampus negeri lainnya. Kuliah selama 3,5 sampai 4 tahun. “Kami mengikuti aturan Dikti, Mas. Jadi kami resmi. Pendaftaran dibuka ada yang Maret nanti atau September tahun depan,” jelasnya. (Nur Khotib/Eka Satrio/Maulana Albar)

 

 

Kategori :