Bharada E Menggelar Ritual dan Berdoa, Pengacara: Dia Ketakutan dan Berharap Itu Tidak Terjadi

Senin 17-10-2022,15:38 WIB
Reporter : Salman Muhiddin
Editor : Salman Muhiddin

JAKARTA, HARIAN DISWAY -  Sidang perdana kasus pembunuhan Brigadir J resmi digelar hari ini, Senin, 17 Oktober 2022. Jaksa mengungkapkan fakta-fakta yang selama ini belum pernah terdengar oleh publik di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Salah satu fakta itu adalah Bharada E yang sempat menggelar ritual dan berdoa setelah menerima sekotak peluru dari Ferdy Sambo untuk mengeksekusi Brigadir J.

“Ferdy Sambo memberikan peluru satu kotak peluru kepada saksi Bharade E untuk menembak Joshua,” kata salah satu jaksa Sugeng Hariadi saat membacakan dakwaan untuk Ferdy Sambo. Sebanyak 16 Jaksa Penuntut Umum (JPU) hadir di persidangan itu.

Namun Bharada E yang sudah diberikan amunisi itu tidak memberitahu ke Brigadir J soal niat jahat Sambo itu.

“Saksi E yang sudah mengetahui niat jahat terdakwa bukannya memikirkannya atau memberi tahu korban Joshua untuk kabur,” lanjut jaksa.


Bharada E mengenakan rompi tahanan Kejaksaan Agung.-m.ichsan-

Bharada E malah menyanggupi dan sempat lakukan ritual sebelum melesatkan tembakan ke arah Brigadir J. 

Ia melakukan ritual yang ia yakini dan berdoa sebelum menembak rekannya sendiri.

“Terlebih dulu saksi E justru melakukan ritual dengan keyakinannya sendiri sebelum menembak Joshua,”  kata Jaksa.

“Woi, kau tembak! Woi kau tembak! Cepat tembak!, perintah Ferdy Sambo kepada saksi E,” ucap Jaksa.

Seusai Bharada E menembak, Ferdy Sambo juga ikut menembak Brigadir J di bagian kepala hingga meregang nyawa.

Namun, Ferdy Sambo selalu menampik hal tersebut. Termasuk ketika ditanya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Pengacara Bharada Richard Eliezer (Bharada E), Ronny Talapessy merespons soal ritual doa yang dilakukan kliennya itu.

Katanya, dalam ritual doa tersebut, Bharada E berharap agar penembakan tersebut tidak terjadi. "Bharada E berdoa karena dia ketakutan dan berharap tidak terjadi penembakan," ujarnya.

Bharada E berada di posisi sulit. Ia bisa dibunuh atasannya jika tidak melaksanakan perintah. Di sisi lain, korban yang hendak dibunuh adalah rekannya sendiri.

Kategori :