Oleh:
Dr dr Robert Arjuna, FEAS
dokter dan penulis ilmu kesehatan
SURABAYA, Harian Disway - Merebaknya kasus gagal ginjal akut pada anak-anak belakangan ini sungguh membuat miris. Banyak sekali yang meninggal dunia. Dan nyaris seluruhnya anak-anak.
Sampai Jumat lalu, 21 Oktober 2022, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa gagal ginjal akut mencapai 241 kasus di 22 provinsi. Sedangkan korban jiwanya mencapai 133 anak. Atau 55 persen dari keseluruhan kasus. Orang tua mana yang tidak panik mendengar berita seperti ini?
Gagal ginjal akut disinyalir disebabkan oleh sirup parasetamol. Ketika diteliti, pelarut dalam campuran sirup parasetamol diketahui mengandung unsur Ethylene Glycol dan Di-ethylene Glycol dalam dosis melebihi batas yang ditentukan. Karena itu, langkah pertama Kementerian Kesehatan RI adalah menarik puluhan merek obat yang mengandung parasetamol. Saat ini, sudah 102 jenis obat yang ditarik dari peredaran.
Apa itu Ethylene Glycol?
Glycols, atau yang dalam bahasa Indonesia disebut glikol, merupakan senyawa organik yang termasuk dalam golongan alkohol. Jika dilihat dari molekulnya, glikol 2 hydroxyl (―OH) menyatu dengan atom karbon yang berbeda. Jenis glikol ada dua. Yakni Mono Ethylene Glycol (MEG) dan Diethylene Glycol (DEG).
Ethylene Glycol (atau etilen glikol) merupakan cairan bahan kimia yang biasanya digunakan untuk berbagai fungsi pendingin. Seperti yang biasa diaplikasikan pada mobil mesin. Etilen glikol menjadi mediator yang berfungsi mengubah panas menjadi lebih dingin.
CAIRAN mengandung etilen glikol dituangkan pada radiator mobil untuk membantu mendinginkan mesin. Beberapa varian cairan ini sangat beracun--
Di negara-negara empat musim, etilen glikol banyak digunakan untuk mengurangi panas mesin mobil saat summer. Tapi, kala musim dingin, ia juga sering dipakai untuk mencegah pembekuan mesin. Kegunaan penting lainnya, etilen glikol digunakan sebagai pendingin industri untuk kompresor gas, pemanas, ventilasi, sistem AC, hingga arena seluncur es.
Glikol memiliki rumus molekul HOCH2CH2OH atau yang dapat disebut 1,2-etanadiol yang berbentuk seperti cairan minyak tetapi tidak memiliki warna. Jika dicermati, glikol memiliki aroma yang ringan dan memiliki rasa. Sehingga banyak diproduksi untuk tujuan komersial. Glikol juga digunakan dalam bahan peledak dengan titik beku yang rendah.
Sementara itu, berdasarkan National Library of Medicine, Ethylene Glycol adalah sebuah cairan sirup yang jernih dan tidak berwarna. Cairan ini sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Sebab, beberapa turunannya sangat beracun. Cairan ini juga bisa mengancam lingkungan.
Masih berdasarkan sumber yang sama, Etilen glikol adalah zat sintetis yang menyerap air, tidak berbau, dan memiliki rasa manis. Gunanya adalah untuk mencegah salju membeku yang biasa digunakan di mobil, pesawat terbang, dan kapal. Selain itu, Etilen glikol juga dipakai untuk campuran cairan hidrolik dan tinta pada bantalan stempel, pulpen, dan toko percetakan.
Gagal Ginjal Akut
Nah, dalam berbagai sirup parasetamol yang diuji di Balai POM RI, ternyata ditemukan beberapa unsur glikol. Yakni Ethylene Glycol, Diethylene Glycol, dan Ethylene Glycol Butyl Ether (EGBE). Itu menjadi masalah besar. Karena kandungannya melampaui dosis yang ditentukan Kementerian Kesehatan. Faktanya, Kemenkes mendeteksi adanya tiga zat kimia berbahaya pada tubuh pasien yang terkena gangguan ginjal akut.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, ketiga bahan kimia tersebut diduga menjadi pemicu puluhan kasus gangguan ginjal akut yang ditemukan di Gambia, Afrika Tengah. Untuk itu, Kemenkes telah menyetop sementara penjualan dan penggunaan obat dalam bentuk cair atau sirup demi menyelamatkan anak.
Kemenkes telah mengambil obat jenis sirup dari rumah pasien balita yang terkena gangguan ginjal akut. Hasilnya, ada beberapa jenis obat sirup yang digunakan oleh pasien terbukti memiliki zat kimia ED, DEG, EGBE yang seharusnya tidak ada atau sangat sedikit kadarnya di dalam obat-obat sirup tersebut.
Jika dikonsumsi oleh manusia, Etilen glikol akan menyebabkan tiga efek. Di antaranya adalah
1. Depresi sistem saraf pusat,
2. Efek kardiopulmoner
3. Kerusakan ginjal
Sejauh ini, penelitian tentang zat tersebut terhadap manusia yang terpapar Etilen glikol tingkat rendah adalah iritasi tenggorokan dan saluran pernapasan bagian atas. Meskipun demikian, pihak RSCM belum bisa mengetahui secara pasti penyebab gagal ginjal akut progresif atipikal tersebut. Kemungkinan sementara hal itu disebabkan oleh zat Etilen glikol yang masuk ke tubuh.
Meski begitu, ada baiknya kita mengikuti saran-saran pemerintah. Untuk tidak memberikan obat-obatan sirup kepada anak-anak ketika si kecil menderita sakit ringan. Lebih baik mencegah daripada si kecil benar-benar terserang gagal ginjal akut. Demikian sekilas tentang Etilen glikol, semoga bermanfaat. (*)