WAKIL Sekretaris Umum PSMTI Pusat Sudiono Chung percaya, "作善降祥" (zuò shàn jiàng xiáng): perbuatan baik akan mendatangkan kebaikan. Ini adalah pepatah yang disadur dari kitab Konfusianis Shu-ching (书经) –atau yang biasa disebut juga Shangshu (尚书).
Di sana, tepatnya dalam bab Yi Xun (伊训), ada kalimat yang bunyinya, "作善降之百祥, 作不善降之百殃" (zuò shàn jiàng zhī bǎi xiáng, zuò bù shàn jiàng zhī bǎi yāng). Yang terjemahan bebasnya: perbuatan baik akan mendatangkan banyak kebaikan; perbuatan buruk akan mendatangkan banyak kecelakaan.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Direktur Citra Advertising & Interior Wendrik Widiarto Koeseta: Li Jing Tu Zhi
Berarti, ada konsekuensi yang harus siap kita terima dari setiap perbuatan kita. Yang menabur gabah, akan menuai padi. Yang korupsi, sudah sepantasnya ganjarannya bui. Karma berlaku untuk semua. Tak terkecuali bagi yang kaya ataupun yang berkuasa.
Intinya, dipastikan kitab Shu-ching lagi, "Melakukan kebaikan, apapun bentuknya, akan bermuara pada kedamaian; melakukan keburukan, apapun bentuknya, akan bermuara pada kekacauan" (为善不同, 同归于治; 为恶不同, 同归于乱 wéi shàn bù tóng, tóng guī yú zhì; wéi è bù tóng, tóng guī yú luàn).
Makanya, Al-Qur'an surah Al-Ma'idah ayat 100 menegaskan, "Tidaklah sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya keburukan itu menarik hatimu" (laa yastawil khobiitsu waththoyyib walaw a'jabaka katsrotul khobiits).
Pendek kata, mengutip salah satu śloka kitab Sarasamuccaya, "Terlahir sebagai manusia merupakan kesempatan untuk melakukan perbuatan bajik dan jahat, yang hasilnya akan dinikmati di akhirat kelak." (*)