Seharusnya Tiongkok bisa dengan mudah menguasai Taiwan. Pakai cara Rusia ke Ukraina: Invasi. Namun, Taiwan punya perisai kuat yang sulit ditembus. Orang-orang menyebutnya Silicon Shield (Perisai Silikon). Kalau Taiwan diganggu, dunia bakal kacau. Termasuk Tiongkok. Ekonomi dunia bisa hancur melebihi pandemi Covid-19.
-- DIREKTUR Utama Macronix Miin Chyou Wu berdiri di hadapan dinding kaca bening setinggi 2 meter. Kaca itu tertembus cahaya lampu dari arah belakang. Di dalamnya terdapat banyak sekali detail gambar yang mirip denah sebuah kota padat penduduk. Ada gambar kotak yang besar. Ada pula yang kecil-kecil berdempetan. Jumlahnya ribuan. Banyak tulisan yang begitu teknis: HV Generator, Memory Array, X Decoder, Output Buffer, State Machine, Address Generator, Sense Amplifier, Y Decoder. Mode Logistic, SRAM Buffer, Data Register. Rupanya itu merupakan gambaran mikrocip atau cip semikonduktor berukuran 1 milimeter yang diperbesar 2.000 kali lipat. Semua jurnalis melongo begitu tahu bahwa gambar di kaca itu adalah mikrocip yang tentu ada di setiap smartphone atau kamera yang mereka genggam. ”Kalian bisa melihat bentuk aslinya di sini,” kata Wu sambil menunjuk mikrocip ukuran asli yang menempel di dinding kaca tersebut.
Wartawan Afrika Selatan Azzahra memotret mikrocip yang diperbesar 2.000 kali di Macronix Taiwan.-Salman Muhiddin/Harian Disway- ”Hah? Yang mana?” ucap jurnalis asal Afrika Selatan Azzahra sambil memicingkan mata. Saya yang ada di barisan depan pun tak melihat ada sesuatu di dinding kaca itu. Mata kiri saya memang minus satu, tetapi yang kanan normal. Wu berjalan meninggalkan kami ke sudut galeri yang lain. Masih banyak yang harus ia jelaskan. Mayoritas jurnalis tak mengikuti langkah Wu. Mereka masih penasaran dengan mikrocip yang baru saja dijelaskan itu. Kami bergantian mendekat ke kaca dan memandang dengan jarak sejengkal telapak tangan. Ternyata memang ada benda hitam yang sangat kecil di sana. Ukurannya begitu kecil sehingga kami tak menyadari keberadaannya. Kalau tidak dijelaskan, mungkin kami menganggap itu hanyalah noda kecil di dinding kaca. Itulah perisai terkuat Taiwan. Dunia membutuhkannya. Perusahaan Taiwan menyumbang 64 persen dari penjualan cip semikonduktor global pada 2022. Sebanyak 90 persen cip berteknologi advance dengan ukuran 5 nano milimeter (nm) dunia juga dibuat di Taiwan.
DIREKTUR UTAMA Macronix Miin Chyou Wu (kanan) bersama Jurnalis Harian Disway Salman Muhiddin di Taiwan, 16 November 2022. -Salman Muhiddin/Harian Disway- Cip semikonduktor merupakan bahan utama untuk membuat integrated circuit (IC) atau otaknya peralatan elektronik. IC yang paling kompleks terletak di komputer dan dipanggil mikroprosesor. Semikonduktor tersebut terbuat dari rangkaian gallium arsenide , germanium , dan silicon . Ya, silicon . Itulah asal muasal penyebutan silicon shield untuk Taiwan. ”Dunia bisa kacau jika Tiongkok menyerang Taiwan,” kata Wu. Kalau dipikir-pikir, betul juga omongan Wu. Makanya, Tiongkok makin sulit menguasai Taiwan. Sebab, mereka juga butuh semikonduktor dari Taiwan. Dua hari lalu, 23 November 2022, peneliti Australia Marc Kennis menulis di stocksdownunder.com . Judulnya Tiongkok Menginginkan Apa yang Dimiliki Taiwan. Ia mengatakan bahwa Taiwan memiliki sesuatu yang tidak dimiliki Tiongkok, yaitu akses ke peralatan manufaktur semikonduktor tercanggih di dunia. Permata mahkota Taiwan adalah sebuah perusahaan bernama Taiwan Semiconductor Manufacturing Company atau disingkat TSMC.
RANGKAIAN CIP semikonduktor yang terpasang di perangkat audio dipajang di galeri Macronix Taiwan. -Salman Muhiddin/Harian Disway- Itu terdaftar di bursa efek Taiwan dan New York (TPE:2330 dan NYSE:TSM) dan menempati peringkat tiga besar perusahaan cip terbesar di dunia, tepat setelah Intel dan Samsung. ”Tiongkok pun menginginkannya,” tulis Marc. Kepala Peneliti di CSLA Taiwan Patrick Chen mengatakan, Taiwan mendominasi industri cip teknologi tercanggih di dunia. Yang ada di setiap perangkat komputer, smartphone , hingga peralatan militer. Belum ada yang bisa menyaingi dominasi itu. ”Jika, amit-amit, TSMC’s di Taiwan tidak dapat beroperasi, saya pikir ekonomi global akan melambat lebih dari yang Covid lakukan,” ujar Patrick. Saya jadi teringat cincin sakti dari novel The Lord of the Ring yang sangat diinginkan The Dark Lord Sauron. Yang memakainya bisa menghilang dan tak bisa diserang. Sauron ingin menguasai lagi cincin itu untuk menguasai dunia. Harus direbut tanpa merusaknya. Dan sampai sekarang, Taiwan masih menguasai cincin itu. Eh, maksud saya semikonduktor. (Salman Muhiddin) Khawatir Jadi seperti Ukraina . BACA BESOK!