Perempuan yang tinggal di Wonosari, Sidoarjo, itu tak menyangka dalam sekejap hujan lebat meluluhlantakkan dagangannyi. ”Waktu atap runtuh, saya langsung berlindung mendekat ke tembok,” katanyi.
Sementara itu, polemik pengosongan lahan di Bundaran Aloha masih berlangsung. Hari ini lokasi yang ditempati 70 UMKM itu rencananya dilakukan pemadaman listrik. Hal tersebut sudah sesuai dengan jadwal persiapan pembangunan flyover Aloha.
BACA JUGA:UMKM Aloha Belum Bernapas Lega
Para pelaku usaha yang tergabung dalam Paguyuban UMKM Aloha itu menggeruduk kembali kantor bupati Sidoarjo kemarin. Sayangnya, mereka hanya ditemui Kadis PU Sidoarjo Dwi Eko Saptono.
Dalam pertemuan itu, para pelaku usaha kembali mengadukan nasib mereka. Yakni, menuntut uang ganti rugi dikembalikan 50 persen. ”Dampak sosialnya itu yang kami tuntut harus selayaknya,” ungkap Koordinator Paguyuban UMKM Aloha Sylvie Andini.
Apalagi, dia termasuk yang paling terdampak. Perempuan itu memiliki 27 lapak dan tiga warung makan. Dia bersama pelaku usaha UMKM juga mendesak BBPJN Jatim-Bali untuk mengirimkan surat resmi.
”Besok (hari ini, Red) kami bakal disurati satu-satu. Kami pengin tahu apa sih tugas BBPJN, siapa sih pelaksana pembebasan lahan, berapa anggarannya, nanti kita lihat,” imbuhnyi. (Noor Arief-Yusuf Dwi)