Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) jadi wadah anak muda untuk lebih mengenal perbedaan. Mereka diberi program dan fasilitas lengkap untuk menunjang minat bakatnya. Ratusan mahasiswa dari berbagai daerah itu bisa mengenyam pendidikan yang sama.
===========
SEKALI mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Itulah peribahasa yang pas untuk mahasiswa perantauan itu. Menimba ilmu sekaligus punya kawan baru yang berbeda wilayah.
Di asrama tersebut satu kamarnya dihuni tiga orang. Mahasiswa berbagai daerah dicampur dalam satu pintu. Mereka belajar untuk saling mengenal dan menghargai. Bahwa perbedaan bukan lagi jadi masalah. Apalagi, soal pendidikan.
Itu yang dirasakan oleh Engel Kristian. Mahasiswa asal Manokwari, Papua. Ia menempati kamar A107 bersama mahasiswa asal Jakarta dan Sulawesi. Tanpa ada sekat mereka kini jadi kawan dekat.
“Kita sama-sama dari jauh, awal-awal canggung banget. Tapi sudah akrab sekarang. Sempat terkejut juga dengan lingkungan di Surabaya yang berbeda dengan Papua,” kata Kristian dengan logatnya yang khas Bumi Cendrawasih.
Harian Disway menemuinya sepulangnya kuliah. Rabu, 30 November 2022. Pemuda yang mengenakan batik warna biru itu mahasiswa jurusan pertanian di UPN Veteran Jatim.
Anda sudah tahu, mahasiswa yang menghuni AMN berasal dari empat universitas negeri di Surabaya. Yakni Unair, Unesa, ITS, dan UPN Veteran Jatim. Mereka disediakan bus untuk moda transportasi saat kuliah.
Mahasiswa asal Bumi Cendrawasih dapat kuota banyak. Setidaknya dari 410 mahasiswa yang menghuni ada 162 mahasiswa yang berasal dari Papua.