DOHA, HARIAN DISWAY - Bek Tengah Prancis Jules Kounde bikin ulah di Piala Dunia Qatar 2022. Ia kedapatan memakai kalung emas saat Prancis menyingkirkan Polandia di babak penyisihan 16 Besar, Minggu, 4 Desember 2022. Pertandingan sempat dihentikan gara-gara ulah konyol itu. Pelatih Prancis Didier Deschamps pun buka suara. "Saya tidak tahu apa yang ada di kalungnya, tetapi saya tahu ia agak percaya takhayul. Ia juga memakainya saat latihan," ucap Deschamps usai pertandingan.
Wasit maupun hakim garis tidak menyadarinya. Kounde baru tertangkap basah oleh wasit asal Venezuela Jesus Valenzuela Saez di menit ke 43. Juara bertahan Prancis memang lolos ke perempat final. Les Bleus –julukan timnas Prancis– juga menang meyakinkan dari lawannya, Polandia. Mereka berhasil menggasak Robert Lewandowski dan kawan-kawan dengan skor 3-1 pada Minggu, 4 Desember 2022. Namun, ulah Kounde seakan menodai kemenangan Les Blues. Deschamps sangat marah dengan Kounde. Pemain sepakbola amatir saja jarang melanggar ketentuan itu. Dan Kounde malah melakukannya di level piala dunia. "Saya tidak tahu apa arti kalung itu baginya, tetapi saya mengatakan kepadanya bahwa ia sangat beruntung karena saya tidak menangkapnya di depan saya saat itu,” lanjut Deschamps. Kounde baru melepas kalung emasnya tersebut setelah mendapat bantuan dari ofisial timnas Prancis. Beruntung ia tak dihadiahi hukuman kartu atas pelanggaran tersebut. Padahal, berdasarkan aturan Dewan Sepakbola Internasional (IFAB) mengatakan bahwa, "Pemain tidak boleh memakai peralatan atau benda berbahaya. Semua jenis aksesoris perhiasan dilarang."Setelah tertangkap basah wasit, Kounde baru melepaskan kalung emasnya, dibantu oleh ofisial timnas Prancis.--Yahoo Deschamps tak habis pikir dengan ulah bek Barcelona itu. Namun, dirinya merasa bahwa luputnya Kounde dari pengecekan atribut pemain adalah tanggung jawabnya. "Kamu tidak bisa bermain sepak bola memakai kacamata hitam, jam tangan atau cincin. Itu tidak diperbolehkan. Saya pikir dia melepasnya, tetapi dia tidak melakukannya. Itu salah kami, kesalahan kami, dan itu tidak akan terjadi lagi," tutur juru latih berusia 54 tahun tersebut.