SURABAYA, HARIAN DISWAY - Gelap Sekali. Tema pameran seniman muda Achmad Fajar Gumelar (Agum) itu mengisi Alecta Cafe Surabaya 10-17 Desember 2022.
Pameran freelance ilustrator asal Surabaya itu menampilkan karya monokrom. Hitam dan putih.Halaman depan Alecta dan poster Solo Exhibition Agum.-Esther Febriani- “Selain karena tema yang jarang dibawakan dalam pameran seni, warna hitam-putih itu dapat menggambarkan sisi gelap manusia yang begitu kejam dan mengerikan walaupun hanya sebatas fantasi saja,” kata Agum. Secara filosofis, hitam dan dan putih bisa diartikan sebagai dua sisi dunia. Hitam merupakan simbol penantang, liar, jahat, tak terkendali dan penuh misteri. Bisa juga diartikan kekuatan, unggul dan keagungan.
Karya Agum yang ditampilkan di Alecta.-Alecta- Sedangkan warna putih melambangkan kesucian, kebaikan, polos, dan kerendahhatian. Dalam kata lain sebaik-baiknya manusia ada sisi jahatnya. Sejahat-jahatnya manusia pasti ada sisi baiknya. Elemen itu saling melengkapi. Ia juga menerangkan pemilihan tema Gelap Sekali pada pameran tunggal pertamanya. “Gelap merupakan sifat atau suatu peristiwa yang berunsur kejahatan, kekejaman, maupun sisi gelap manusia. Sedangkan sekali, berarti satu kali dimana setiap tahun pada bulan Oktober para perupa merayakan INKTOBER dengan menggambar menggunakan media tinta biasa”, lanjutnya. Inktober diinisiasi Jake Parker, seorang komikus Amerika Serikat (AS). Peringatan itu dilakukan dengan menggambar selama 31 hari di bulan Oktober. Karya-karya yang dikerjakan selama Oktober itulah yang terpampang di dinding Alecta Cafe.
Salah satu sudut pemeran di Alecta Surabaya.-- Semuanya karya yang ditampilkan berjenis drawing digital print. Ia juga memampang karya seniman Gustave Courbet beserta kutipan ikoniknya: “I have never seen an angel. Show me an angel, and I'll paint one” (*)