Komitmen Lee Kuan Yew terhadap pemberantasan korupsi sangat kuat dan tidak tergoyahkan. Bahkan, sahabat dekat yang menjadi rekan perjuangannya pun dipecat dan dimasukkan ke penjara karena terbukti melakukan korupsi.
Pejabat tinggi yang melakukan abuse of power (penyelewengan kekuasaan) langsung dipecat oleh Lee. Apakah nama Singapura jelek di mata internasional karena sikapnya yang keras terhadap korupsi? Tidak. Justru Singapura menjadi daya tarik investasi asing dari berbagai penjuru dunia.
Tiongkok menjadi contoh bagaimana negara besar dengan penduduk 1,4 miliar ternyata bisa bersih dari korupsi. Budaya korupsi sudah mengakar sejak era dinasti, yang diperkirakan mulai Dinasti Zhou (1027–771 SM).
Setelah revolusi komunis 1949 –yang berhasil menumbangkan sistem kekaisaran– korupsi di Tiongkok masih tetap marak, malah menjadi-jadi dan bahkan telah mewabah. Pada masa pemerintahan Deng Xiaoping, muncul slogan ”getting rich is glorious” alias menjadi kaya adalah mulia. Itu mendorong masyarakat untuk mengejar kemakmuran hidup. Namun, slogan tersebut membawa efek negatif dengan maraknya korupsi di pemerintahan.
Operasi pembersihan korupsi di Tiongkok memperoleh momentum pada 1998. Zhu Rongji dilantik sebagai pemimpin Tiongkok dan langsung menjadikan pemberantasan korupsi sebagai program utama.
Ungkapannya mengenai 100 peti mati untuk koruptor bukan sekadar slogan kosong. Banyak pejabat tinggi yang dihukum mati karena terlibat korupsi. Zhu tidak pernah pandang bulu. Ia juga mengirim ”peti mati” kepada koleganya sendiri, yaitu Hu Chang-ging, yang terbukti menerima suap berupa mobil beserta permata bernilai sekitar Rp 5 miliar. Eksekusi mati terhadap Hu Chang-ging dilakukan 24 jam setelah permohonan kasasinya ditolak Mahkamah Agung.
Berkat jasa Zhu Rongji, Tiongkok sekarang menjadi salah satu negara yang bersih dari korupsi. Nama Tiongkok bukannya jelek di mata internasional, tapi malah makin harum.
Luhut Binsar Pandjaitan yang sudah bolak-balik berkunjung ke Tiongkok pasti tahu soal itu. Cuma kali ini, mungkin, ia lupa. (*)