Ratusan siswa Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Cokroaminoto, Surabaya, mengungsi ke rumah warga. Sekolah mereka disegel Pemkot Surabaya gara-gara pembangunan sekolah tak sesuai izin mendirikan bangunan (IMB).
–
Pagar seng di depan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Cokroaminoto disegel Pemkot Surabaya. Tanda silang dan pita kuning dengan logo Satpol PP Surabaya membentang dari ujung ke ujung, Kamis, 19 Januari 2023.
BACA JUGA:Siswa YPI Cokroaminito Surabaya Belajar di Rumah Warga, Wali Kota Eri Cahyadi Turun Tangan
BACA JUGA:Reni Bantu Carikan Solusi SD/MI Cokroaminoto
Pagar seng SD/MI Cokroaminoto disegel Pemkot Surabaya.-Boy Slamet/Harian Disway-
Pihak yayasan sedang membangun gedung dua lantai. Belum selesai dan terpaksa dihentikan karena persoalan IMB itu. Potongan kayu dan sisa-sisa bahan bangunan berserakan.
Enam ruang kelas rusak. Mulai lantai, jendela, sampai atap bangunan harus direnovasi. Tak bisa ditawar. Daripada membahayakan.
Sekolah punya 300 siswa SD dan MI. Sebagian terpaksa harus pindah untuk sementara waktu. Lembaga pendidikan di Jalan Petukangan, Kelurahan Ampel, itu tak memiliki gedung lain untuk bisa ditempati.
Relokasinya itu yang bikin miris: pindah ke rumah warga. Rasanya tak elok melihat pemandangan itu di Surabaya.
Proses pembelajaran SD/MI Cokroaminoto di rumah warga. -Boy Slamet/Harian Disway-
Pihak yayasan tak punya pilihan lain. Jalan terbaik adalah menyewa rumah warga. Ada juga wali murid yang berbaik hati meminjamkan rumahnya secara cuma-cuma.
Di rumah-rumah sederhana itu, ratusan siswa melanjutkan pembelajaran.
Tentu desain rumah itu tak bisa sama dengan ruang kelas. Tak ada rotan, akar pun jadi. Mereka pakai ruang tamu, ruang tengah, dan ruang-ruang lain yang bisa diisi.
Setiap ruang terisi 15 sampai 20 siswa. Mereka belajar secara bergantian. Siswa yang dijadwalkan masuk pagi mulai pembelajaran pukul 07.30 sampai 11.00. Dilanjutkan gelombang kedua pukul 11.00 hingga 16.00.