Sastradhayacitra Jadi Tamu Kehormatan di India

Senin 23-01-2023,06:34 WIB
Reporter : Heti Palestina Yunani
Editor : Heti Palestina Yunani

ASSAM, HARIAN DISWAY - Dalam gelaran Assam Book Fair (ABF) 2022-23 pada 29 Desember 2022-9 Januari 2023 lalu di Guwahati, Sastradhayacitra menjadi wakil Indonesia yang diundang. Kehadiran dimanfaatkan Tara Noesantara dan Yanz Haryo Darmista untuk mengenalkan Indonesia kepada publik.

Surat undangan yang dikirim Pramod Kalita, sekretaris ABF, itu benar-benar tak diduga oleh Tara dan Yanz. Di dalamnya tertera, Sastradhayacitra diminta menjadi tamu kehormatan untuk membuka event besar yang sudah berlangsung sejak 1984 itu pada 29 Desember 2022 lalu. ”Yang membuat saya merasa dihormati lagi, semua akomodasi panitia ABF-lah yang menanggung,” kata Tara.

Di Guwahati, kedua pengelola sangggar yang berada di Gamping Lor 9 Ambarketawang RT02/RW10, Sleman, itu terlibat dengan beberapa acara sastra. Dimulai ketika Tara menjadi salah satu undangan yang ada di podium peresmian.

Saat berlangsung upacara, Tara ikut meluncurkan 15 buku yang diterbitkan oleh badan publikasi negara. Bersama penasihat departemen pendidikan negara Prof Nani Gopal Mahanta, penulis Prof Govinda Prasad Sarma, wakil ketua dewan publikasi negara Shri Sumanta Chaliha, sekretaris ABF, dan presiden asosiasi penerbit dan penjual buku Nagen Sarma, mantan presiden Imran Ahmed, dan lain-lain. 

Pembukaan yang berlangsung di Assam Engineering Institute (AEI) Playground in Chandmari memang itu berlangsung sangat meriah. Selain peluncuran buku, event yang diselenggarakan Publication Board Assam dan All Assam Publishers & Book Sellers Association itu ditandai dengan penyalaan api abadi.


TARA NOESANTARA menyalakan api abadi sebagai penanda peresmian Assam Book Fair 2022-23.-Tara Noesantara for Harian Disway-

Publication Board Assam yang eksis sejak 2 Mei 1958 adalah badan yang dibentuk oleh pemerintah negara bagian itu semula dipimpin oleh Chandra Prasad Sikia sebagai sekretaris penerbitan dan penulis terkemuka saat itu. 

Lembaga itu didirikan bertujuan untuk mensponsori, mendorong dan membantu dalam kegiatan bidang sastra. Beberapa program lembaga tersebut sukses digelar seperti Pekan Raya Buku Guwahati.

Yang menarik, selama 12 hari hingga 9 Januari, para penikmat buku dan masyarakat itu bisa mengunjungi 150 kios buku dan penerbit dari segala penjuru dan dari kota-kota lain seperti Kolkata, New Delhi, dan Punjab. Sepuluh kios di antaranya diisi oleh 10 penerbit dari negara tetangga Bangladesh. 

”Asyiknya, mereka tak hanya bisa mendapatkan buku-buku terbaru dari para para penerbit ternama namun bisa mengikuti diskusi buku dan disuguhi pameran. Terlihat banget budaya membaca buku di kalangan warga Assam sangat tinggi,” katanya.

Tara juga melihat masyarakat dan pemerintahan Assam –negara bagian di timur laut India- itu sangat tinggi apresiasinya kepada dunia literasi khususnya sastra. ”Sastra terasa sangat dekat dengan masyarakat. Saat pembukaan, ribuan orang dating. Setiap hari pun selalu ramai,” katanya.

Karena itu saat memberi sambutan, Tara menyatakan penghargaannya atas terselenggaranya ABF yang luar biasa. Tak lupa menyampaikan bahwa undangan itu merupakan penghargaan yang tinggi, tak hanya baginya pribadi, Sastradhayacitra, tapi juga untuk sastra Indonesia.

Bersama Yanz, Tara merasa ikut menorehkan sejarah dan literasi di Assam. ”Apalagi sebagai saksi sejarah peresmian pameran buku dan hadir di tengah-tengah panggung  megah dan event besar, serta dikelilingi orang-orang hebat yang mempunyai semangat dalam memajukan budaya lewat sastra,” katanya. 

Atas pengalamannya itu, ABF dinilainya sangat menginspirasi dan bisa mendorong negara-negara lain khususnya negara Indonesia untuk makin maju. 

Tara menyampaikan harapan agar ada kerja sama penerbitan buku karya-karya penulis Indonesia dan negara-negara lainnya. ”Semoga pameran buku Assam bisa membawa pintu jendela literasi yang membawa berkah kebahagiaan. Tidak hanya bagi Assam, India, tapi juga dunia,” tandasnya. 

Kategori :