FKM dan FISIP UA Favorit Camaba

Sabtu 04-02-2023,05:00 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Noor Arief Prasetyo

SURABAYA, HARIAN DISWAY- KALI INI Airlangga Education Expo (AEE) digelar secara tatap muka. Tak seperti dua tahun sebelumnya yang daring dan hybrid. Ribuan peserta pun memenuhi Airlangga Convention Center (ACC) pada Jumat, 3 Februari 2023.

Mereka antusias menghampiri stan yang berjajar. Total ada 14 stan fakultas. Yang paling ramai adalah fakultas kesehatan masyarakat (FKM) serta fakultas ilmu sosial dan politik (FISIP). 

Antrean peserta mengular di dua stan yang berdampingan itu. Melebihi antrean di stan fakultas lain. Di setiap stan sudah tersedia beberapa pemandu. Tugasnya memberikan informasi kepada para calon mahasiswa baru (camaba) tentang setiap program studi di fakultas masing-masing. 

Salah satunya, Dimas Fizan Ardiansyah. Ia berdandan dengan pakaian adat Madura. Mahasiswa semester IV jurusan kesehatan masyarakat itu semangat meladeni para camaba. ”Peran kesehatan masyarakat itu sangat menonjol ketimbang kedokteran saat pandemi Covid-19 kemarin,” ujarnya, menjawab pertanyaan para camaba di depan stan.

Dimas meyakinkan kepada para camaba itu supaya tak perlu khawatir. Sebab, lulusan kesehatan masyarakat punya prospek kerja yang luas. Bisa berprofesi macam-macam. Mulai nutritionist, penyuluh di puskesmas, hingga tenaga ahli di Kementerian Kesehatan.

”Kami tertariknya karena ingin mengabdi ke masyarakat,” ujar Nurmala Hidayanti, siswa kelas XII SMAN Mojoagung, Jombang. Dia datang bersama satu kawannyi, Ceren Susi Anggraini. Mereka pun sama-sama kepincut dengan jurusan kesehatan masyarakat di Unair.

Padahal, FKM menuntut skor UTBK yang cukup tinggi. Rata-rata nilainya mencapai 600. ”Harus optimistis lolos. Kami pasti nyiapin jauh sebelum ujian nanti,” ungkap Ceren.

Antrean yang mengular juga terjadi di stan FISIP. Bahkan, para pemandu terpaksa melayani para camaba itu di luar stan. Ada sejumlah siswa dari SMA Al Hikmah Surabaya. Mereka tertarik dengan jurusan hubungan internasional, ilmu politik, dan ilmu komunikasi.

Kali ini camaba itu dilayani dosen muda FISIP Probo Darono Yakti. Ia mengiming-imingi para maba dengan profesi bergengsi para alumnus. Terutama yang kini menempati jabatan strategis di pemerintahan.

”Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah Indar Parawansa itu alumnus Ilmu Politik FISIP Unair 1999,” ujar Probo. Ada juga mantan Ketua KPU RI Arief Budiman dan sederet duta besar negara di luar negeri. Selain itu, Probo memamerkan prestasi mahasiswa FISIP yang kerap lolos seleksi konferensi di luar negeri.

Pada AEE yang berlangsung hingga Minggu, 5 Februari nanti, diumumkan golden ticket bagi para pelajar berprestasi. Kuotanya disiapkan 71 tiket. Bakal dibuka mulai minggu ketiga Februari.

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mengatakan, ada sejumlah syarat untuk mendapat golden ticket itu. Panitia akan menghitung prestasi nonakademik. Misalnya, penghafal kitab suci. ”Tapi, prestasi akademiknya juga harus bagus. Dan bukan dari sekolah keagamaan,” katanya kepada awak media di ACC kemarin.

Atau bisa juga bagi mereka yang punya bisnis bagus. Namun, harus mengambil jurusan yang linier, yakni di fakultas ekonomi dan bisnis (FEB). Bukan jurusan yang berlainan dengan potensi mereka.

Menurut Nasih, kuota penerimaan maba tahun ini juga ditambah. Dari yang sebelumnya 6.300 maba menjadi 6.700 maba. Termasuk kuota maba fakultas vokasi, dari 1.700 maba menjadi 2.100 maba. ”Nah, kuota golden ticket itu di luar kuota normal,” ungkapnya. (*)

 

Kategori :