Sejarah menunjukkan bahwa kekacauan karena perang selalu diikuti dengan penghancuran yang luas atas rumah ibadah, hilangnya nyawa manusia, hancurnya akhlak, keluarga, dan harta benda.
NU memandang, cara yang paling efektif untuk mewujudkan kemaslahatan umat Islam sedunia (al-ummah al-islamiyyah) adalah dengan memperkuat kesejahteraan dan kemaslahatan seluruh umat manusia tanpa memandang latar belakang agama. Persaudaraan seluruh manusia antar anak cucu Adam (ukhuwah basyariyyah) harus ditekankan.
BACA JUGA:Susunan Acara Harlah 1 Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo, Mulai Pukul 00.00 hingga 24.00
BACA JUGA:Deretan Ulama di Puncak Resepsi 1 Abad NU
Resepsi Puncak Peringatan 1 Abad NU di Gelora Delta, Sidoarjo, Selasa 7 Februari 2023.-Tangkapan layar-
Piagam PBB
Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dianggap belum sempurna dan harus diakui masih mengandung masalah hingga saat ini. Kendati begitu, Ulama NU memandang, upaya PBB tersebut dimaksudkan untuk mengakhiri perang yang amat merusak dan praktik-praktik biadab.
Piagam PBB dan PBB itu sendiri dianggap masih menjadi dasar yang paling kokoh yang tersedia untuk mengembangkan fikih baru untuk mewujudkan kehidupan dunia yang harmonis.
Dari pada bercita-cita dan berusaha untuk menyatupadukan seluruh umat Islam dalam negara khilafah, NU memilih jalan lain. Yakni, mengajak umat Islam untuk menempuh visi baru, lewat pengembangan baru fikih. (*)