Mobil Mewah Kiai

Mobil Mewah Kiai

ILUSTRASI Mobil Mewah Kiai.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

MENGAPA mobil mewah kiai dipersoalkan? Sudah seharusnya kendaraan yang menjadi tumpangan para kiai wajib mewah. Lebih tepatnya harus nyaman dan aman. Mobil dengan tingkat kenyamanan dan keamanan tinggi sudah menjadi kebutuhan. Sebab, pada umumnya kiai mempunyai tingkat mobilitas tinggi. Sering bepergian jarak jauh untuk berdakwah maupun urusan organisasi.

KH A. Mustofa Bisri yang akrab dipanggil Gus Mus membagi kiai menjadi dua: kiai pesantren dan kiai mubalig. Yang pertama adalah pemimpin pesantren, sedangkan kedua yang bertablig lewat pengajian-pengajian umum.

BACA JUGA:Rumah Produksi Tayangan Kontroversial Santri dan Kiai Lirboyo di Trans 7 Gulung Tikar

BACA JUGA:Cak Imin Ceritakan Kiai Madura yang Bersyukur Putranya Wafat Saat Salat di Ponpes Al Khoziny

Kiai mubalig adalah kiai yang aktif memberikan pengajian, berdakwah, atau mengajarkan Islam kepada masyarakat umum. Tak hanya mengajar santrinya di pesantren. Mereka harus pergi dari satu tempat ke tempat lain. Dari satu kota ke kota lain.

Kiai mubalig umumnya tak hanya mengaji sekali sehari. Terkadang bisa tiga tempat yang berjauhan. Karena itu, pada saat tertentu dibutuhkan pengawal di jalan agar tidak telat di tempat pengajian berikutnya. Anda bisa bayangkan, seorang kiai harus mengisi pengajian dalam sehari di tiga kota.

Gus Mus dalam sebuah acara pernah menceritakan tentang ayahnya, KH A. Bisri Mustofa. Suatu saat, ayahnya berkunjung ke KH Hamid Pasuruan. Kiai yang disebut terakhir itu dikenal sebagai seorang wali. Beliau datang ke Pasuruan untuk minta didoakan bisa punya mobil.

BACA JUGA:Ribuan Santri Malang Geruduk Balai Kota, Protes Tayangan Trans7 yang Lecehkan Kiai

BACA JUGA:Politikus PKB Sebut Tayangan Trans7 Lecehkan Kiai

”Nda, saya ini mubalig. Masak saya harus bergelantungan naik bus kalau mau menghadiri pengajian. Kan nggak pantes. Karena itu, mintakan kepada Allah agar saya bisa punya mobil,” kata Gus Mus menirukan percakapan ayahnya dengan Kiai Hamid. Mendengar itu, Kiai Hamid langsung mengajak tamu yang lain mengamini doanya.

Menurut Gus Mus, ketika hendak pulang, Kiai Bisri masih tanya kepada Kiai Hamid tentang apa merek mobilnya nanti. ”Sama Mbah Hamid dijawab Holden,” kisah Gus Mus dengan nada bergurau. Dan, memang di kemudian hari ayah Gus Mus  mempunyai mobil bermerek Holden.

Pada zaman itu, mobil Holden tergolong mobil paling mewah. Saat kecil, saya sering diajak nenek saya berkunjung ke rumah sepupunya yang kiai. Nenek saya memanggilnya Kiai Maul. 

BACA JUGA:Keluarga Korban Musala Ambruk Al-Khoziny Tolak Santunan, Pilih Ridho Pesantren dan Kiai

BACA JUGA:Pembelajaran Mendalam Model Kiai Dahlan dan Abdul Mu’ti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: