Keluarga Korban Musala Ambruk Al-Khoziny Tolak Santunan, Pilih Ridho Pesantren dan Kiai

Perwakilan Pondok Pesantren Al-Khoziny menyerahkan santunan duka kepada keluarga almarhum Muhammad Sholeh.--Abdul Fattah for Harian Disway
HARIAN DISWAY - Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran, Kabupaten Sidoarjo, menyalurkan santunan berupa uang tunai dan biaya kargo pemulangan jenazah kepada keluarga Muhammad Sholeh bin Abdurrahman (22).
Almarhum adalah salah satu korban wafat dalam musibah runtuhnya mushala pesantren putra Al-Khoziny pada Senin 29 September 2025.
Sholeh adalah santri asal Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Santunan tersebut diberikan sebagai wujud duka cita mendalam sekaligus permohonan maaf dari pihak pesantren kepada keluarga korban.
Dewan Pengasuh Pesantren Al-Khoziny, KHR Muhammad Ubaidillah Mujib atau akrab disapa Kiai Mamad, menegaskan bahwa pihaknya turut berbelasungkawa atas peristiwa tersebut.
“Kami turut berbela sungkawa. Semoga almarhum Sholeh wafat dalam keadaan husnul khatimah, karena meninggal saat shalat dan dalam posisi sebagai penuntut ilmu,” ujar Kiai Mamad, Selasa 30 September.
BACA JUGA:Hari Ketiga Pencarian, Tim SAR Temukan Lima Korban Hidup di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
BACA JUGA:BSI Salurkan Bantuan Rp100 Juta untuk Korban Runtuhnya Mushala Pesantren Al Khoziny Sidoarjo
Namun, santunan tersebut akhirnya dikembalikan oleh Abdul Fattah, kakak kandung korban. Menurutnya, keluarga mengucapkan terima kasih atas kepedulian pihak pesantren, tetapi memilih untuk tidak menerima santunan materi itu.
“Kami tidak mau menerima santunan itu bukan karena apa-apa, hanya ingin mendapatkan ridhonya kiai dan guru di pesantren. Semoga doa dan ridho beliau menjadi keberkahan bagi almarhum dan keluarga kami yang ditinggalkan,” tutur Abdul Fattah dengan penuh keikhlasan.
Keputusan keluarga Sholeh ini menjadi potret kedekatan santri dan keluarganya dengan pesantren. Doa dan ridho kiai dinilai lebih bermakna dibandingkan santunan yang bersifat materi.
Sikap tersebut juga mencerminkan ketulusan hubungan santri dengan kiai, yang dalam tradisi pesantren kerap dipandang sebagai keberkahan utama.
BACA JUGA:Korban Meninggal Ponpes Al Khoziny Bertambah Jadi 3 Orang, Ini Daftarnya!
BACA JUGA:Khofifah-Emil Tinjau Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny, Pastikan Penanganan Korban Optimal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: