JAKARTA, HARIAN DISWAY - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan bahwa sampah plastik menyumbang 17 persen dari jumlah total sampah nasional.
Artinya sebanyak 11,6 juta ton dari total sampah 68,5 juta ton merupakan sampah plastik. Sebuah angka yang sangat besar bukan? "Pada tahun 2021 diperkirakan sampah Indonesia berjumlah 68,5 juta ton. Hal yang menarik adalah komposisi sampah nasional menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan timbulan sampah plastik dari 11 persen di 2010 menjadi 17 persen pada 2021," ungkap Rosa, Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa penggunaan plastik belum bisa dihilangkan dari kehidupan karena sifatnya yang praktis. Berbagai upaya untuk mengurangi limbah plastik telah dilakukan. Salah satunya dengan mendaur ulang limbah yang dikenal membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai. BACA JUGA:569 Pelajar di Kediri Mengajukan Dispensasi ke KUA. BACA JUGA:Aku dan Ibu: Memaknai Lagu Pilu Membiru Kunto Aji Sadar akan hal ini. Sebuah organisasi yang berfokus pada pengembangan pendidikan di negara berkembang, Classroom of Hope, dari Australia menginisiasi sebuah konsep unik. Organisasi non profit satu ini membangun gedung untuk SDN 04 Tamansari yang terletak di Dusun Medas Bentaur, Desa Tamansari, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok dengan batu bata yang terbuat dari limbah plastik. Ecobrick sebutannya. Akan tetapi, apakah kualitas dari batu bata ini terjamin? Dilansir dari beberapa media, ecobrick diklaim tahan atas guncangan gempa. Sifatnya yang elastis akan membuat bangunan tetap bergoyang, tetapi tidak membahayakan para murid sehingga mereka memiliki waktu yang lebih lama untuk menyelamatkan diri. Selain itu, ecobrick juga dikenal memiliki harga yang terjangkau dan mudah untuk dipasang karena lebih ringan. Mirip seperti memasang lego. Namun, alih-alih mendapat dukungan secara penuh dari masyarakat, gerakan ini juga menuai pro dan kontra. Pasalnya, untuk saat ini, ecobrick hanya bisa diimport dari Finlandia. "Kirain limbah dari Bantar gebang ternyata impor," tulis akun @tar*** dikutip dari akun Instagram @faktanyagoogle. "Padahal Indonesia banyak sampah plastik, kenapa impor dari Finlandia -_-, tapi tetap terima kasih…" tulis akun @_ha***. "Mungkin impor karna utk awal sebagai contoh dulu, jika kedepan banyak manfaatnya, semoga dikembangkan dan diproduksi sendiri di Indonesia," tulis akun @est***. Bukan tanpa alasan, ini disebabkan karena teknologi di Indonesia yang belum mendukung. Melihat situasi ini, Classroom of Hope tidak tinggal diam. Organisasi ini telah merancang kerjasama dengan Pemerintah Provinsi NTB untuk membangun pabrik batu bata ramah lingkungan ini di Lombok. Diharapkan, untuk kedepannya, SD yang pernah roboh karena gempa Lombok 2018 lalu ini dapat menjadi percontohan untuk sekolah-sekolah lainnya. (Alifia Kamila)Sekolah di Lombok Pakai Ecobrick, Ramah Lingkungan dan Tahan Gempa
Jumat 10-02-2023,15:14 WIB
Reporter : Alifia Kamila
Editor : Salman Muhiddin
Tags : #limbah plastik
#ecobrick
Kategori :
Terkait
Kamis 20-02-2025,10:23 WIB
21 Februari Ada Hari Peduli Sampah Nasional, Kenali Bahaya Limbah Plastik Terhadap Lingkungan
Senin 12-08-2024,12:04 WIB
Marriott Hotels Surabaya Ubah Sampah Plastik Jadi Paving Block
Jumat 04-08-2023,23:16 WIB
Pemberdayaan Masyarakat Untuk Membuat Ecobrick
Jumat 04-08-2023,17:01 WIB
Ecobricks, Inovasi Baru Penanganan Limbah Plastik
Jumat 10-02-2023,15:14 WIB
Sekolah di Lombok Pakai Ecobrick, Ramah Lingkungan dan Tahan Gempa
Terpopuler
Rabu 14-05-2025,17:22 WIB
Kisah Inspiratif Francesco Acerbi dan Inter Milan, dari Depresi Menuju Trofi
Rabu 14-05-2025,17:30 WIB
Profil Fajar Noor dan Shabrina Leanor, Dua Finalis Indonesia Idol 2025
Kamis 15-05-2025,06:07 WIB
Rating Pemain AC Milan yang Dijegal Bologna di Final Coppa Italia, Depan-Belakang Hancur
Rabu 14-05-2025,20:12 WIB
Leganda MU Gary Neville Minta Setan Merah Cuci Gudang, 10 Pemain Harus Out!
Rabu 14-05-2025,19:29 WIB
Tinggalkan RB Leipzig, Xavi Simons Jadi Rebutan MU, Liverpool dan Bayern Munich
Terkini
Kamis 15-05-2025,14:34 WIB
PPIH: Penempatan Jamaah Haji Berbasis Syarikah Jadi Kunci Sukses Layanan di Puncak Haji
Kamis 15-05-2025,14:30 WIB
5 Risiko Melakukan Sleep Call
Kamis 15-05-2025,14:19 WIB
Juicy Luicy dan Nipis Madu Rayakan Kreativitas Gen Z dalam Smooth Session
Kamis 15-05-2025,14:10 WIB
1,5 Juta Boks Cita Rasa Nusantara Temani Jamaah Haji di Tanah Suci
Kamis 15-05-2025,14:00 WIB