Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis), Prof Muhammad Nuh, mengatakan, MoU yang ditandatangani itu tidak hanya untuk Bawean, Gresik, tapi akan dilakukan di daerah-daerah di Jatim. “Yarsis bersama rumah sakitnya dan Unusa akan mendukung kegiatan dalam kegiatan ‘Indonesia Bebas Kebutaan’ yang diinisiasi oleh Eyelink Foundation. Unusa akan menerjunkan mahasiswa perawat dan para dokter muda dan dosen sebagai bagian dari proses pembelajaran,” katanya.
Sementara itu Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie menambahkan bahwa kerjasama tersebut menjadi ikhtiar kampusnya untuk memberantas kebutaan. Juga menjadi wujud syukur 1 abad NU.
“Insya Allah ganjarannya sangat besar dari huruf-huruf Alquran yang bisa dibaca Kembali,” katanya. (*)