Akhir perkara Sambo unik. Membuat orang ingin komentar atas vonis 1,5 tahun penjara buat terdakwa Richard Eliezer. Termasuk Menko Polhukam Mahfud MD, gembira atas vonis itu. Sungguh, drama hukum menggetarkan hati.
KASUS ini paling unik se-Indonesia. Tiada kasus seunik ini. Unik, mengagetkan, menegangkan, menggemaskan. Masyarakat dibuat terkaget-kaget, dibikin tegang berdebar, dan mayoritas gemas ke Sambo (sudah divonis hukuman mati).
Perjuangan kejahatan manusia tergambar jelas di kasus ini. Kejahatan paling jahat: pembunuhan. Kejahatan dipicu luapan emosi meledak-ledak. Setelah pembunuhan terjadi, pelaku kaget. Hening. Terjaga dari emosi. Pastinya pelaku menyesal. Tidak ada manusia emosi normal yang mau membunuh manusia lain.
Tapi, penyesalan pelaku tak menyelesaikan masalah. Lalu, direkayasa sedemikian rupa oleh pelaku. Dengan pertaruhan tingkat tinggi. Nilai taruhannya sangat besar. Gambling abis. Pangkat irjen pol dipertaruhkan.
Untuk lebih menghayati, simak penjelasan detail Prof Mahfud yang juga Menko Polhukam saat diwawancarai wartawan soal kasus itu pada Senin (13/2) malam atau sebelum vonis Eliezer diputuskan hakim Rabu (15/2) siang di PN Jakarta Selatan.
Terhindar dari Dark Case
Berikut ini cerita Mahfud. Bahwa Eliezer adalah pembuka kasus ini. Tanpa pengakuan Eliezer, kasus ini tidak ada. Maksudnya, pembunuhan Brigadir Yosua bakal berakhir dengan rekayasa Sambo.
Mahfud: ”Tanpa pengakuan Eliezer, ini jadi dark case, kasus yang gelap, tertutup. Tak terungkap yang sebenarnya terjadi.”
Yosua dibunuh di rumah dinas Sambo di perumahan perwira tinggi Polri di Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat, 8 Juli 2022, sekitar pukul 17.30. Proses pembunuhan seperti diurai di sidang.
Lalu, Sambo membuat rekayasa. Seolah terjadi tembak-menembak antara Yosua yang dituding melecehkan Putri Candrawathi (istri Sambo) dan Bharada E (Richard Eliezer). Rekayasa itu diumumkan Humas Polda Metro pada Senin, 11 Juli 2022.
Kasus itu heboh. Menimbulkan berbagai pertanyaan. Mengapa kasus baru diumumkan ke publik tiga hari kemudian? Mengapa profil Bharada E tidak diungkap Polri? Mengapa Bharada E tidak ditampilkan ke publik?
Ketika kasus tersebut terus-menerus digunjing masyarakat, Eliezer galau. Selama sebulan.
Mahfud: ”Nah, skenario tembak- menembak itu dipertahankan sampai sebulan, dari 8 Juli 2022 sampai 8 Agustus 2022. Apa tujuannya? Untuk menutupi kejadian sebenarnya.”
Dilanjut: ”Terbukti, Eliezer di persidangan mengaku, ia dijadikan sebagai pembunuh dengan skenario tembak-menembak, karena dijanjikan akan di-SP3 (surat perintah penghentian penyidikan).”