PASURUAN, HARIAN DISWAY - Kepemimpinan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Kota Pasuruan hampir memasuki usia dua tahun pada akhir Februari. Ditemui di sela-sela kesibukannya di rumah dinas wali kota Pasuruan, Gus Ipul mengatakan sama sekali belum memiliki angan-angan kelanjutan karier politiknya.
Ia pernah gagal di pemilihan gubernur Jawa Timur. Apakah setelah menjabat wali kota Pasuruan akan maju lagi dalam ajang pilgub Jawa Timur?
”Sama sekali saya tidak memikirkan ke depannya saya mau berkarier apa,” ujar Gus Ipul, Kamis, 16 Februari 2023.
Menurut Gus Ipul, kesibukannya sebagai Sekjen PBNU ditambah rutinitas sebagai kepala daerah Kota Pasuruan sudah cukup menyita waktu dan pikirannya.
Pekerjaan rumah (PR) membenahi Kota Pasuruan juga dianggapnya bukan hal mudah.
”Pasuruan ini unik. Maka, perlu ketelatenan untuk menata dan mengajak masyarakat, termasuk ASN-nya, berbenah supaya lebih baik lagi. Itu PR yang belum selesai saya kerjakan,” ungkap mantan wakil gubernur Jawa Timur dua periode itu.
Pengaruh pernah menjadi partner Soekarwo memimpin Jawa Timur, menurut Gus Ipul, menjadi pelajaran berharga. Dalam hal politik dan teknokrat, misalnya, banyak pelajaran yang makin membuat Gus Ipul matang. Apalagi, Gus Ipul juga pernah menjabat menteri desa, pembangunan daerah tertinggal, transmigrasi.
”Tugas saya di Kota Pasuruan masih banyak. Alun-alun baru saya face-off 40 persen. Ekonomi daerah ini harus terasa bangkitnya. Artinya, perjalanan karier saya biarkan mengabdi dulu untuk Kota Pasuruan,” imbuh Gus Ipul.
Di akhir obrolan santainya, Gus Ipul mengungkapkan, peran media massa mainstream sangat berpengaruh untuk pencitraan daerah atau sosok. Namun, kakak kandung bupati Pasuruan itu juga menilai, kritik pun diperlukan sebagai peraba kesalahan. (*)