JAKARTA, HARIAN DISWAY - Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan II Rafael Alun Trisambodo dicopot dari jabatannya. Semua gara-gara ulah sang anak: Mario Dandy Satrio (20).
Mario menganiaya remaja atau putra pengurus GP Ansor, David hingga kritis. Perbuatannya didasarkan pengaduan sang kekasih yang masih 15 tahun. Video penganiayaan sadisnya sudah tersebar di berbagai platform.
Gara-gara Mario, ayahnya terseret. Menteri Keuangan Sri Mulyani sampai turun gunung.
BACA JUGA:Presiden Soekarno Mampir Ke Toko Buku ini, saat Pulang ke Peneleh
Masalah merembet ke laporan harta kekayaan. Banyak harta Rafael yang tidak dilaporkan. Termasuk Mobil Jeep Rubicon yang digunakan Mario untuk menculik korban.
Sempat muncul kabar bahwa Rafael dipecat sebagai birokrat. Namun Kemenkeu menegaskan bahwa Rafael hanya dicopot dari jabatan Kepala Kabag Umum Kanwil DJP Kementerian Keuangan II.
Polres Metro Jakarta Selatan menggelar konferensi pers anak pejabat aniaya anak pengurus GP Ansor. Setelah Mario Dandy tersangka, polisi kemudian memeriksa Agnes Gracia, wanita yang diduga memicu penganiayaan terhadap David.-Humas Polri-
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menegaskan bahwa Rafael Alun Trisambodo hanya dicopot. Tidak dipecat. Artinya ia masih tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Mengenai status dari saudara RAT yang bersangkutan per kemarin kita copot dari jabatannya, tetap ASN, yang berarti tetap terikat dengan seluruh kode etik, seluruh disiplin, seluruh aturan administratif ASN," kata Suahasil dalam konferensi pers di Kantor Pusat DJP Kementerian Keuangan, Jakarta Selatan, Jumat, 24 Februari 2023.
Ia juga mengatakan bahwa pencopotan tersebut dilakukan guna mempermudah pemeriksaan lebih lanjut.
Mobil Rubicon yang digunakan Mario Dandy Satrio, kini diamankan polisi. -Facebook-
“Pencopotan tersebut dilakukan karena pemeriksaan akan kita lakukan dan ini adalah untuk mempermudah upaya pemeriksaan,” imbuhnya.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo mengatakan bahwa Rafael masih akan menerima gaji dikarenakan status PNS-nya. Adapun status pencopotan dari jabatan bertujuan untuk memperlancar proses pemeriksaan.
"Setahu saya RAT masih (menerima gaji) karena ini kan pencopotan dari jabatan dan ini prosesnya belum selesai,” ujar Yustinus.