SURABAYA, HARIAN DISWAY - Gesekan biola. Denting gamelan. Paduan suara. Persiapan hari musik di Taman Budaya Surabaya begitu pecah. Penuh magis dan bikin merinding. Padahal itu bukan acara utamanya. Hanya gladi kotor, Rabu 8 Maret 2023.
Pagelaran Hari Musik Nasional dimulai 09.30 - 21.00 hari ini, Kamis, 9 Maret 2023 di Taman budaya, Gedung Cak Durasim, Surabaya. Secara garis besar, acara itu menanamkan pesan agar generasi muda dapat memiliki nilai nasionalisme dan semangat gotong royong melalui lagu kebangsaan. "Saya berharap dapat mendorong munculnya seniman muda yang meneruskan semangat WR Supratman, Gombloh, Franky Sahilatua, dalam mencintai negeri ini," ujar Sutradara Heri Lentho yang mengkonsep acara tersebut. Para penampil sudah mulai berporses sejak sebulan yang lalu. Berbagai persiapan telah dilakukan untuk mempersembahkan yang terbaik di hari utama. "Persiapan sudah mulai mantap, tinggal mengompakan kemistri dengan personel yang lain," ujar Burhanudin Ilmansyah sebagai pemain gamelan. Burhanudin Ilmansyah (21) menambahkan, dalam acara itu kendalanya adalah perihal waktu dan lagu yang sering berganti. Karena di setiap latihan masih banyak para personel yang tidak tepat waktu. "Kemarin saya dan teman-teman sudah berlatih lagu Bersuka Ria ciptaab Soekarno, tetapi ternyata itu tidak jadi dibawakan," ujar Mahasiswa Airlangga Burhanudin Ilmansyah. Selain itu, grup vokal Higayon yang digawangi oleh Pritta Kartika turut tampil . Nantinya mereka akan membawakan lagu Gombloh yang berjudul Lazuardi. Anak-anak sangat antusias membawakan lagu itu dengan hikmat. "Persiapannya banyak sekali. kostum, koreo, dan lagu kami tentukan sendiri dalam kurun waktu yang singkat," ujar Pritta Kartika sambil tersenyum. Katanyi, mempersiapkan acara itu ibarat membangun candi dalam satu malam. Seberapa banyakpun waktu persiapan, tetap terasa singkat. Ditambah dengan anak muridnya, yang terkecil dari TK sampai SMP. "Anak-anak jarang sekali yang tahu lagu Gombloh, tapi yang membuat saya semangat adalah keantusiasan mereka sangat serius sekali ketika berlatih," ucap Pritta Kartika yang merupakan Jebolan The Voice Indonesia itu. Pemilihan Lagu Lazuardi milik Gombloh bukan suatu alasan. Sebab, Pritta Kartika ingin menceritakan dan menggambarkan kepada anak-anak bahwa sejatinya Indonesia itu indah. "Lagu ini Lazuardi ini sangat menggambarkan Indonesia. saya ingin menunjukkan ke anak-anak bahwa kita harus bangga menjadi anak indonesia dengan keindahannya," ujarnya. Pritta Kartika tidak sendirian, dia dibantu oleh Blessed Andini yang mengkoordinir koreografi dan paduan suara anak-anak. "Kalau koreografi perempuan yang menjadi penyanyi sekaligus penari, mereka membuat gerakannya sendiri," tutur Blessed Andini. Para murid Higayon yang terlibat dalam acara Musik Membangun Bangsa adalah anak-anak pilihan. Lagu lazuardi yang dibawakan oleh paduan suara itu diiringi oleh gamelan garapan Purnawan Wicaksono dari sanggar Baladewa. Persiapan pun dilakukan agar acara berjalan makasimal. Banyak kendala yang terjadi dalam proses menggabungkan komposisi musiknya "Menyatukan kemistri sangat sulit. karena kita ingin lagu itu bisa dibawakan seteru dengan jiwa lagu itu sendiri. proses dan waktunya cukup lama," ungkap Wicak sapaan akrabnya.
Gladi Kotor Musikalisasi di Gedung Cak Durasim, Surabaya.-Elvina Talitha-