Jepara dan Pasuruan memang identik dengan produk berbahan dasar kayu. Dari mebel hingga seni ukir. Tetapi, bintang sesungguhnya justru di Demak, Jawa Tengah. Datanglah ke pabrik Saniharto Enggalhardjo di Kecamatan Sayung. Ribuan mebel papan atas yang menghiasi hotel-hotel mewah kelas dunia diproduksi di sana.
---
JIKA melintas di Jalan Semarang-Demak, coba tengoklah sisi selatan jalan persis di KM 12,9. Ada tembok dengan papan nama berlatar hitam cukup besar: Saniharto. Di samping kirinya bertulisan lengkap PT Saniharto Enggalhardjo.
Di balik tembok itulah, sedikitnya terdapat dua ribuan pekerja. Mereka tersebar ke berbagai ruang di lahan seluas 7 hektare. Seluruh aktivitasnya berkutat dengan mesin dan kayu.PT Saniharto Enggalhardjo memang satu-satunya penghasil mebel high-end alias papan atas di Indonesia yang merajai dunia. Berbagai macam mebel. Mulai kabinet, lemari, tempat tidur, sofa, set meja makan, meja tv, lantai kayu, dan lain sejenisnya.
Harian Disway berkesempatan mengunjungi pabrik mebel raksasa itu pada Jumat, 3 Maret 2023. Kami disambut langsung oleh President Director PT Saniharto Enggalhardjo Harsono Enggalhardjo.
Lelaki yang rambutnya penuh uban itu berpakaian casual. Kemeja lengan pendek, bercelana jeans biru, dan sneaker putih ala anak muda kekinian. Nyentrik sekali.
HARSONO Enggalhardjo dan putrinya Merysia Enggalhardjo menjelaskan tentang mebel Saniharto kepada Founder Harian Disway Dahlan Iskan. -Foto: Mohamad Nur Khotib-Harian Disway-
Harsono juga didampingi oleh kedua putrinya, Mevilia Enggalhardjo dan Merysia Enggalhardjo. Masing-masing juga punya jabatan penting di kerajaan bisnis keluarga itu. Ada juga adik Harsono, Winarto yang profesinya dokter gigi.
Saniharto memang gabungan nama dari empat bersaudara: Santoso, Yani, Harsono, dan Winarto. Merekalah para pendiri Saniharto. Filosofi nama itu amat kuat. "Uang berapa pun bisa dicari, tapi kerukunan saudara dan keluarga tetap yang utama," tegas Harsono.
Mereka mempersilakan kami berkeliling kantor siang itu. Di lantai pertama, sensasi seperti memasuki ruang galeri seni. Seluruh desain interiornya serbakayu.
Semua barang serba vintage. Anak tangganya pun dari kayu. Tentu bukan sembarang kayu. Tetapi, kayu yang sudah digarap sedemikian rupa hingga tampak elegan.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Pengusaha Furnitur Harsono Enggalhardjo
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Director of Marketing & Sales Saniharto Merysia Enggalhardjo: Quan Xin Quan Yi
Persis setelah ujung anak tangga, ada meja bundar cukup besar. Bagi yang suka sejarah atau benda antik, pasti tahu. Motif meja kecokelatan itu sangat khas. Indah dan mewah.
"Ini dulu sangat mewah sekali. Tapi, sekarang ya beda," ujar Harsono. Meja itu didesain khusus menyerupai meja Raja Louis XVI 1774-1792. Bahan-bahannya amat mahal. Dari kayu keras dan marmer.