Hadapi Pra-PON, Perkemi Jatim Siapkan 15 Kenshi

Senin 20-03-2023,19:52 WIB
Editor : Tomy C. Gutomo

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Provinsi Jawa Timur menjadi tuan rumah Pra-PON Kempo yang akan diadakan 23-27 Agustus 2023. Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) Jatim menyiapkan 15 kenshi (atlet kempo) untuk berlaga pada kejuaraan yang digelar di Graha Unesa, Surabaya, itu.

Ketua Umum Pengprov Perkemi Jatim Rr. Iswachyu Dhaniarti mengatakan, awalnya Jatim hanya mendapatkan kuota pembinaan dari KONI Jatim untuk 3 atlet. Namun, karena Jatim tuan rumah Pra-PON dan potensinya cukup besar, KONI memberikan kesempatan untuk 15 atlet. 

"Dengan catatan sistem promosi dan degradasi dijalankan dengan baik," ujar Yayuk –sapaan Iswachyu Dhaniarti, saat berbincang dengan para pimpinan media di Surabaya, 20 Maret 2023. 

Pada PON XX/2021 di Papua, Jatim hanya mengirim satu atlet, Marta Frily Adetya. Saat itu Marta meraih medali perak. Yayuk berharap pada PON 2024 di Aceh, Jatim bisa mengirim atlet lebih banyak. 

BACA JUGA:Kejurprov Shorinji Kempo Jatim: Kembali Cari Bibit Kenshi setelah Vakum Setahun

Ketua Umum PB Perkemi Laksamana Madya TNI Purn Agus Setiadji yang hadir dalam pertemuan dengan pimpinan media itu mengatakan Jawa Timur punya potensi yang sangat besar. "Karena itulah kami memilih Jawa Timur sebagai tuan rumah Pra-PON. Dan Surabaya ini lokasinya di tengah-tengah antara Papua dan Aceh," kata mantan sekretaris Kementerian Pertahanan itu.

Ada 22 nomor yang dipertandingkan dalam Pra-PON nanti. Lebih banyak daripada PON sebelumnya yang hanya 14 nomor. Setidaknya 500 atlet dari 34 provinsi akan mengikuti Pra-PON nanti.

Agus menjabat ketua umum Perkemi untuk periode 2022-2026. Menurutnya, perkembangan shorinji kempo di Indonesia sangat pesat dalam dekade terakhir. Sedikitnya ada 20 ribu anggota Perkemi di Indonesia. Dari Jawa Timur yang terbanyak. 

"Kenshi kita sering menjadi juara dunia. Kami berharap kempo semakin memasyarakat," kata Sensei Agus. 

Menurut Agus, olahraga kempo merupakan beladiri yang menekankan karakter bagi atletnya. Olahraga itu dibawa ke Indonesia oleh tiga orang tokoh yakni Sensei Utin Sahraz (almarhum), Sensei Indra Kartasasmita, dan Sensei Ginanjar Kartasasmita. (*)

 

 

 

 

 

Kategori :