SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sentra Wisata Kuliner (SWK) Wiyung menjadi pembuka roadshow Surabaya Tourism Awards 2023. Founder Harian Disway Dahlan Iskan hadir bersama istrinya, Napsiah Sabri, sambil menunggu waktu berbuka puasa, Sabtu, 1 April 2023. Rombongan komunitas senam Dahlan Iskan juga ikut meramaikan.
Perwakilan Pemkot Surabaya dan Universitas Ciputra turut hadir dalam acara bersejarah itu. Inilah kali pertama SWK di Surabaya dilombakan. Selain mencari SWK terbaik, juri juga menentukan makanan khas paling enak di 31 kecamatan. Yang dilombakan meliputi: tahu campur, rawon, rujak cingur, soto, bebek, dan tahu tek.
BACA JUGA:Road Show Perdana Surabaya Tourism Awards, Dahlan Iskan ke SWK Wiyung
Dahlan menyapa satu persatu pedagang yang ditemuinya. Ia terkejut saat mampir ke tenan milik Ina Ari Susanti. Ada menu unik: Es Micin. "Apa ini?" tanya Dahlan, lantas melemparkan senyum khasnya.
"Oh, es micin itu ini es Milo cincau Pak. Enak dan sehat," jawab Susan lantas membalas senyuman mantan menteri BUMN itu. Saking senangnya, Susan mengajak Dahlan untuk foto bareng.
DAHLAN ISKAN diapit Suyanti (kiri ) dan Nurul Sofi di stan rujak cingur Mak Har di SWK Wiyung, Rujak cingur Mak Har terpilih sebagai rujak cingur terenak se-Kecamatan Wiyung.-FOTO: BOY SLAMET-HARIAN DISWAY-
SWK Wiyung merupakan salah satu dari 20 SWK yang lolos seleksi tahap pertama lomba SWK se-Surabaya. Ada 49 SWK yang tersebar di 23 kecamatan di Surabaya. Dari 31 kecamatan di Surabaya, tidak semua memiliki SWK. Penjurian awal sudah dilakukan pada 20-21 Maret. Tim juri dari Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kota Surabaya, Universitas Ciputra, serta Harian Disway menilai berbagai aspek. Mulai dari kebersihan, kenyamanan, harga yang rasional, kreativitas, dan sebagainya.
Lomba ini digagas oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Dahlan Iskan. Harian Disway yang berkantor persis di depan Balai Kota diminta untuk menjadi penyelenggaranya dengan melibatkan Universitas Ciputra.
"Selamat kepada mereka yang menu makanannya terpilih tim juri dalam kategori menu makanan terenak," ujar Dahlan Iskan, mengawali sambutannya.
Produk-produk kecap Menjangan yang banyak digunakan oleh pengusaha kuliner di Surabaya. -HARIAN DISWAY-
Dahlan juga mengucapkan terima kasih kepada ketua paguyuban pedagang SWK Wiyung Edi Yuwono Agung. Telah tiga belas tahun ia memimpin kawasan wisata kuliner itu dengan baik. "Pak Edi hebat sekali, bisa memimpin pelaku UMKM di sini dengan baik. Saya lihat juga bersih tempatnya," puji Dahlan, kepada penjual Spesial Iga Sapi itu.
Ia memberikan sedikit catatan. SWK harus memperhatikan kebersihan lingkungannya. Karena, kebersihan lingkungan adalah kunci dalam usaha makanan dan minuman.
"Orang zaman sekarang, orang modern, akan nyaman dengan lingkungan kuliner yang bersih. Ini tolak ukurnya bisa dinilai dari kebersihan di area kamar mandi. Kalau bersih, tentu mereka yang bertempat di sini rajin merawatnya, pengunjungnya juga akan nyaman," tutur Dahlan, disambut tepuk tangan meriah pengunjung SWK Wiyung.
"Kalau pengunjung nyaman, sudah tentu akan kembali lagi. Maka wisata kuliner di Surabaya akan semakin berkemabang karena dirindukan oleh pembelinya," lanjut Dahlan.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan. Tiga pemilik stan di SWK Wiyung terpilih sebagai makanan terenak. Depot 97 milik Umi Siatun mendapat penghargaan rawon paling enak di Kecamatan Wiyung. Tahu campur terenak di Wiyung disandang stan Podomoro milik Anita Indah Wardani. Sedangkan penghargaan rujak cingur terenak di Wiyung diberikan kepada stan Rujak Cingur Mak Har milik Nurul Sofi.