Ini catatan penting bagi demokrasi di Partai Demokrat. Sistem pemilihan ketua DPC dan DPD Partai Demokrat tidak lazim di era demokrasi. Seperti ada ketakutan dari DPP bahwa yang terpilih adalah figur yang tidak dikehendaki ketua umum.
Demokrat pernah punya catatan itu. Saat Anas Urbaningrum terpilih sebagai ketua umum Partai Demokrat, Cikeas terkesan kurang happy. Dan itulah awal keruntuhan partai berlambang bintang Mercy tersebut.
Peristiwa berikutnya yang Anda sudah tahu. Konvensi calon presiden Partai Demokrat pada 2014. Hasil konvensi tidak pernah diumumkan secara resmi oleh SBY. Padahal, semua tahu siapa pemenang konvensi capres saat itu. Kandidat yang diinginkan ternyata tidak mendapat dukungan luas.
Barangkali pemilihan ketua DPC dan DPD Partai Demokrat dibuat berjenjang (bukan pemilihan langsung dengan suara terbanyak) disebabkan adanya trauma demokrasi. Takut yang terpilih bukan yang diinginkan kekuatan sentral partai.
Kalau begitu, tidak perlu ada pemilihan. Langsung saja ketua DPC dan DPD ditunjuk DPP. Tapi, kan ini Partai Demokrat yang seharusnya menjunjung demokrasi. Inilah PR AHY untuk mengembalikan demokrasi di Partai Demokrat. (*)
*) Pemimpin Redaksi Harian Disway