Government Shutdown AS Bisa Berlanjut hingga Pekan Depan

Pemimpin Senat Republik John Thune (kiri) dan Ketua DPR Mike Johnson (kanan) berbicara dalam konferensi pers di Statuary Hall di Gedung Kapitol AS pada Jumat, 3 Oktober 2025.--AFP
HARIAN DISWAY - Penutupan sebagian layanan pemerintah Amerika Serikat (Government Shutdown) diperkirakan berlanjut hingga pekan depan.
Sejak Rabu, 1 Oktober 2025, pemerintah Amerika Serikat resmi memasuki masa shutdown usai gagalnya Senat dalam menyetujui paket pendanaan sementara karena diblokir oleh Partai Demokrat.
Guna mengatasi krisis tersebut, Senat Amerika Serikat dijadwalkan kembali melakukan pemungutan suara keempat kalinya pada Jumat, 3 Oktober 2025 atas rancangan perbaikan anggaran.
Akan tetapi, peluang lolosnya rancangan sangat kecil.
BACA JUGA:Pertama di Surabaya, America 250 Kenalkan Bangunan Bersejarah Lewat Perayaan Kemerdekaan Amerika
BACA JUGA:Tarif Trump Gerus Volkswagen: Kena Pajak Impor, Penjualan di Amerika Utara Anjlok 16 Persen
Pimpinan Senat pun tidak berencana untuk memperpanjang sidang Senat di akhir pekan. Hal ini berarti pemungutan suara pada Jumat adalah kesempatan terakhir dalam pekan ini untuk mengakhiri krisis.
Kebuntuan ini berakar pada tuntutan Partai Demokrat guna memperpanjangan subsidi kesehatan yang akan berakhir. Tanpa perpanjangan, warga dengan penghasilan rendah terancam menghadapi lonjakan biaya kesehatan.
Di sisi lain, Partai Republik belum menawarkan solusi atas tuntutan tersebut. Partai Demokrat pun menolak memberikan dukungan sehingga pemerintah tetap kekurangan dana.
White House mengatakan bahwa sikap Partai Demokrat merupakan sabotase yang disengaja pada negara mereka.
Di tengah situasi tersebut, pemerintahan Trump juga menunda publikasi laporan ketenagakerjaan sehingga menambah ketidakpastian atas kondisi ekonomi di Amerika Serikat.
“Kegilaan ini harus segera diakhiri,” kata juru bicara Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Karoline Leavitt.
BACA JUGA:Soal Transfer Data Pribadi Warga Indonesia ke Amerika, Ini Penjelasan Komdigi
BACA JUGA:Tragedi di Balik Ganasnya Razia Imigrasi di Amerika Serikat: Ketakutan, Petani pun Meninggal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: afp