Tiga orang Imam Yahudi berdiri di hadapan seorang pemuda. Paling berkuasa di antara mereka, adalah Imam Agung Kayafas. Mereka sedang berhadapan dengan seorang pemuda bernama Yudas Iskariot.
“Tiga puluh keping emas. Apa benar itu perjanjian antara kita?” kata Kayafas padanya.
Yudas terdiam beberapa saat. Terpikir akan tindakannya yang akan menjual guru dan pembimbing ruhaninya yang terkasih untuk sekantung uang emas. Sampai kemudian ia menjawab singkat. “Benar, tuan.”
Imam Agung Kayafas, yang diperankan oleh Agung Nugroho tersenyum lantas memberi isyarat pada dua Imam di belakangnya. Salah satu dari mereka melemparkan sekantung emas ke hadapan Yudas. Gemerincing jatuh di dekat kakinya.
Yesus yang diperankan oleh Yosep Morgeau Albert Parapaga saat melakukan visualisasi jalan salib di Gereja Katolik St Mikael, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (7/4/2023).-Julian Romadhon-Harian Disway
BACA JUGA:Gusdurian Buka Puasa di GKI Sidoarjo
BACA JUGA:Jumat Agung Pertama Pasca Pandemi
Itulah adegan pembuka aksi teatrikal Jalan Salib di digelar di halaman SMPK St. Mikael, Tanjung Sadari, Surabaya pada Jumat (7/4/2023). Teatrikal Jalan Salib adalah rangkaian kegiatan jelang Paskah.
Jalan Salib memvisualisasikan kisah penyaliban Yesus Kristus, sejak ia ditangkap, diadili hingga disalibkan. Sebanyak 30 aktor terlibat di dalam pentas teatrikal tersebut, yang didasarkan dari Injil Yohanes. Halaman SMPK tersebut diibaratkan sebagai istana tiga Imam Agung Yahudi yang diketuai oleh Kayafas.
Aksi berlanjut, Yudas berjongkok dan mengambil sekantung uang tersebut. Seorang prajurit Romawi lantas berjalan mendekat ke arah Yudas dan membentaknya. “Cepat tunjukkan di mana Yesus!”
Yudas mengangguk dan memimpin kelompok prajurit Romawi menuju ke tempat Yesus yang sedang duduk bersama murid-muridnya di Taman Getsemani.
BACA JUGA:Series Jejak Naga Utara Jawa (59) : Racikan Bumbu Akulturasi di Empal Gentong
Di tempat tersebut, Yesus yang diperankan oleh Yosep Morgeau Albert Parapaga berdoa kepada Bapa-Nya. Ia tampak gentar. Bukan karena takut akan penyaliban, melainkan Ia takut Bapa-Nya berpaling dari diri-Nya. Para murid mengelilingi Yesus.
Mereka turut merasakan kegelisahan itu. “Tetaplah di sini. Berjaga-jaga dan berdoalah,” kata Sang Juru Selamat menenangkan.
Kegelisahan Yesus dan murid-muridnya menjadi kenyataan. Tak lama kemudian Yudas datang bersama rombongan prajurit Romawi. Para murid bersiaga, sementara Sang putera Maria masih berdoa dengan khusyuk-nya.
“Orang yang aku cium, itu Dia. Tangkap dan bawalah Dia tanpa menyakitinya,” kata Yudas memerintah. Namun para serdadu tak peduli. Salah seorang di antara mereka malah mendorong Yudas ke depan. Yudas pun akhirnya mengalah. Ia berjalan mendekat ke arah Yesus.