Khusyu Warga Muhammadiyah Kalijudan Shalat Ied di Jalan MERR

Jumat 21-04-2023,12:59 WIB
Reporter : Pace Morris
Editor : Taufiqur Rahman

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Warga Muhammadiyah Kelurahan Kalijudan, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya khusyu melakukan Shalat Id di Jalan Ir. Soekarno MERR Surabaya.

 

Sebagian umat muslim memang merayakan Idul Fitri pada hari ini, Sabtu, 21 April 2023. Sementara sebagian lainnya mengikuti keputusan pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1444 H jatuh pada hari sabtu, 22 April 2023 besok.

 

Sejak pukul 05.15 WIB, jamaah Muhammadiyah Kalijudan dan sekitarnya mulai memadati jalan Ir. Soekarno (MERR). Mereka langsung membentuk saf, dengan memanfaatkan dua jalur yang ada. Jamaah pria di jalur arah ke Jalan Kenjeran, sementara perempuan berada di jalur yang mengarah ke Rungkut.

BACA JUGA:Refleksi Hari Kartini: Perempuan dan Pemanfaatan Teknologi

 

BACA JUGA:Salat Idulfitri di Lapangan Parkir GOR Delta Sidoarjo, Ini Foto-Fotonya

Tepat pukul 05.30 WIB, shalat Ied dimulai. Lebih dari 1000 jamaah hadir. Petugas pun menutup jalan dan melakukan pengalihan arus lalu lintas. Menuju arah Utara ke Kenjeran dialihkan lewat Jalan Kalijudan Timur.

Selepas shalat, Ustad Moch Rasyid yang bertugas sebagai khotib memberikan ceramah. Rasyid menyampaikan pentingnya mengendalikan amarah.

“Kita jangan mengikuti amarah kita. Karena jika kita mengikuti itu (amarah, Red) itu sama saja dengan kita mengikuti syaiton,” pesannya kepada jamaah yang hadir.

BACA JUGA:4 Ribu Jamaah Salat Idulfitri di Lapangan Parkir GOR Delta Sidoarjo

Terkait adanya perbedaan dalam perayaan momen Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah tahun ini, Rasyid berpendapat perbedaan merupakan suatu kesatuan seperti prinsip Bhineka Tunggal Ika.

"Di dalam Al-Quran ditegaskan bahwa Berpegang teguhlah kalian semua dengan tali agama Allah dan jangan bercerai berai," ujarnya mengutip surat Al Imron.

BACA JUGA:Melihat Proses Rukyatul Hilal di One Icon Residence Surabaya

Ketua Ranting Muhammadiyah Kalijudan Hadi Sanusi, mempertegas apa yang disampaikan oleh Rasyid. Ia mengatakan perbedaan itu harus dirawat dan dijaga.

"Perbedaan di dalam Berbangsa dan Bernegara itu biasa. Syaratnya satu, harus ada yang namanya toleransi dan ilmu yang mendasari keimanannya itu," ucapnya.

"Prinsip dari memahami suatu hal ada yang berbeda, kalau Muhammadiyah lebih dari nol (ufuk garis penentu bulan baru atau hilal) yo riyoyo (ya lebaran)," imbuh Hadi. Karena menurutnya, semua pihak punya tanggung jawab masing-masing Tuhan dalam menentukan kebijakannya.

Shalat ied usai pukul 06.30 WIB. Jamaah langsung bergegas pulang. Mereka tidak ingin berlama-lama menutup akses jalan Nasional di Surabaya Timur itu. Sekejap, arus lalu lintas kembali lancar. (*)

 

Kategori :