Polrestabes Surabaya Masih Kejar 1 Pelaku Pemerkosaan di Bubutan

Kamis 04-05-2023,00:00 WIB
Reporter : Pace Morris
Editor : Taufiqur Rahman

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polrestabes Surabaya, masih terus melakukan pengembangan terhadap kasus pemerkosaan Siswa SMP di Kecamatan Bubutan.

 

Dua tersangka telah ditangkap, yakni W dan F. Penyidik melakukan pemeriksaan secara intensif kepada keduanya. Terungkap fakta baru dari penyidikan itu. Pelakunya tidak hanya 2 orang. Namun 3 orang. 

 

Polisi pun langsung melakukan pengejaran. Diduga saat ini pelaku lari keluar Surabaya. Meski demikian, Kanit PPA AKP Wardi Waluyo masih enggan membeberkan identitas para pelaku.

BACA JUGA:Polrestabes Surabaya Tangkap 2 Pelaku Pemerkosaan Siswa SMP yang Dicekoki Miras Hingga Hamil

 

BACA JUGA:Siswi SMP di Surabaya Dicekoki Miras dan Diperkosa hingga Hamil 5 Bulan

 

“Benar ada pelaku lainya. Sabar ya nanti setelah tertangkap,” ujar Wardi, Rabu, 3 April 2023.

 

Kedua pelaku masih dibawah umur. Selama penyelidikan, polisi melibatkan pihak lain. Yakni, balai pemasyarakatan (bapas). 

"Rencananya dititipkan di Shelter Balongsari," beber Wardi.

Kasus ini bermula pada Desember 2022. Dimana saat itu, korban yakni Gadis (bukan nama sebenarnya) warga Bubutan, Surabaya diajak oleh tetangganya membeli makan. Dalam perjalanan pulang, mereka singgah di sebuah rumah. Ternyata di dalam rumah tersebut, ada 3 pemuda yang sedang asik berpesta minuman keras (miras). Gadis dipaksa untuk ikut minum.

 

BACA JUGA:Kominfo Pastikan Kelancaran Internet Selama KTT ASEAN ke-42

 

BACA JUGA:Proyeksi Naik Lagi, Mudik dan Libur Lebaran Diduga Hasilkan Perputaran Rp 335,3 Triliun Rupiah

 

Karena tidak pernah meminum minuman beralkohol, putri sulung dari tiga bersaudara itu pun langsung pusing. Dua dari tiga pemuda yang sudah mabuk itu, memanfaatkan situasi tersebut. Keduanya langsung melampiaskan nafsu bejatnya kepada Gadis.

Kisah pilu itu baru terungkap saat lebaran Idul Fitri kemarin. Ibu Gadis curiga dengan gerak gerik anaknya. Kandugan Gadis semakin membesar sudah tidak bisa disembunyikan lagi. Dengan hati-hati ibu Gadis mengorek informasi. Sang ibu tidak ingin menyinggung perasaan anaknya. Cara itu berhasil. Gadis akhirnya mengaku.

BACA JUGA:Srikandi dan Joker, Interpretasi Perupa Surabaya Maknai Kotanya

Kemudian kasus ini sampai di telinga anggota DPRD Kota Surabaya Imam Syafi’i. Anggota Komisi A ini pun langsung melakukan advokasi.  “Saya mendapat informasi dari tim saya. Kemudian saya menghubungi orang tua korban. Kami melakukan pendampingan terhadap korban,” ujar Imam Syafi’i saat dihubungi Harian Disway , Rabu malam, 26 April 2023. (*)

Kategori :