Wali Kota Eri Cahyadi Ceritakan Penanganan Covid-19 Surabaya ke WHO dan PBB

Kamis 04-05-2023,12:26 WIB
Reporter : Jessica Laurent
Editor : Salman Muhiddin

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjadi pemateri di forum Internasional World Health Organization (WHO) dan United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR). Ia menceritakan kisah penanganan Covid-19 di Surabaya secara daring, 3 Mei 2023.

Kegiatan itu mengangkat tema Melampaui Covid-19 : Kesiapsiagaan, Keamanan, Kesehatan, dan Manajemen Risiko untuk Meningkatkan Ketahanan. Pemateri membagikan strategi penanganan  risiko bencana di wilayah masing-masing. Pertukaran ilmu pun terjadi.

BACA JUGA:Komunitas Nusa Bangsa Datangi PWNU Jatim, Tanyakan Kader NU di Pilpres 2024

BACA JUGA:Geliat Bangun Kota Reog: Peran Vital PUDAM Tirta Katong (20)

“WHO mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya, tapi itu bukan hanya kerja pemkot," ujar Eri. Menurutnya semua lini ikut bekerja. Mulai dari tenaga kesehatan, TNI, Polri, relawan, hingga pihak swasta.

Yang menjadi pembeda dari wilayah lain adalah relawan Surabaya Memanggil. Tokoh pemuda Seno Bagaskoro menggerakkan ribuan relawan untuk membantu jajaran pemkot dan TNI-Polri yang mulai kewalahan.


Banser menjadi bagian Relawan Surabaya Memangil saat vaksinasi di Gelora 10 November 2021.-Dok/Harian Disway- 

Mereka membantu kegiatan vaksinasi, mengantar makanan ke orang-orang yang dirawat di rumah, hingga menjadi sopir ambulans. Garda depan penanganan Covid-19 di Surabaya pun jadi berlapis.

Eri juga menceritakan digitalisasi seluruh rekam medik di fasilitas kesehatan, sehingga penanganan kepada pasien lebih cepat dan optimal. Surabaya memiliki realtime data penduduk yang sakit, zonasi per kelurahan,  hingga vaksinasi. Semuanya bisa dilihat masyarakat umum lewat laman lawancovid-19.surabaya.go.id.

BACA JUGA:002 Siswa, dan 1001 Judul Penelitian Pecahkan Rekor Muri

BACA JUGA:Lepas 7 Pemain, Madura United Pertahankan Trio Brasil

"Kami pernah memecahan rekor 50.000 vaksin dalam satu hari di Indonesia. Serta, melakukan tracing dengan rasio 1:25 yang juga tertinggi di Indonesia," ujar mantan kepala Bappeko Surabaya itu.  "Bahkan Surabaya sempat mengirim bantuan nakes dan mobil vaksin ke Kabupaten Sidoarjo dan Gresik. Karena penanganan pandemi tak bisa memiliki batas," lanjut Eri.

Dari pengalaman tersebut, Eri bersama jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya menyusun manajemen risiko SOP pengendalian Covid-19 di Kota Surabaya. “Jikalau ada kejadian seperti itu atau serupa maka langkah apa yang akan kita ambil, kita sudah punya,"tegasnya. (Jessica Laurent)

Kategori :