WALDY Winoto memiliki satu prinsip yang terus dipegangnya hingga kini. Yakni, kata owner Teras Sayur Farm ini, "Hidup saya harus berguna untuk orang lain melalui pekerjaan saya". Sebagaimana diwejangkan ungkapan Tiongkok, "丰年玉荒年谷" (fēng nián yù huāng nián gǔ): menjadi orang yang membawa manfaat bagi sesama dalam segala situasi dan kondisi.
Usaha yang dikembangkan Waldy bergerak dalam penanaman sayur yang berkualitas dan sehat sehingga bisa memberikan asupan nutrisi yang cukup bagi keluarga dan orang lain.
"Saya melihat, sayuran yang ditanam dengan baik adalah berkat yang Tuhan berikan untuk dapat digunakan buat sebanyak mungkin manusia," kata Waldy.
Mulanya, Waldy bekerja sebagai karyawan di perusahaan asuransi jiwa selama 20 tahun. Sudah terpikirkan dari dulu untuk menjadi pengusaha, tapi belum menemukan bidangnya. Sampai kemudian, lima tahun lalu, ia memberanikan diri untuk resign dan mengembangkan hobinya di dunia tanam-menanam tumbuhan.
"Setelah saya perhatikan banyak sekali orang yang mulai hidup sehat dengan makan sayur yang berkualitas, jatuhlah pilihan saya pada tanaman hidroponik," ujar Waldy.
Dengan modal seadanya, Waldy membangun green house di Trawas, daerah pegunungan sekitar dua jam perjalanan dari Surabaya ke arah selatan. Ia belum punya pangsa pasar waktu itu.
"Dua tahun awal saya merangkak dari bawah dengan suwsah payah. Saya bersyukur, sesudah empat tahun berjalan, pasar terbentuk; dari grup resto besar dan menengah. Keinginan saya, ke depannya dapat memperluas market sampai seluruh Pulau Jawa," ungkap Waldy.
Bisnis rintisan Waldy berkembang positif. Dari yang pertamanya hanya satu green house dengan tanah sewa, sekarang ganti memakai lahan sendiri. Ia juga dipercaya menjadi konsultan di beberapa green house di daerah Tretes dan Pacet. (*)