Tunggu Komando, Relawan Siap Bekerja untuk Memenangkan Capres Pilihan Jokowi

Senin 15-05-2023,04:42 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Tomy C. Gutomo

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Mereka awalnya menginginkan Jokowi tiga periode menjadi presiden. Digelarlah Musyawarah Rakyat (Musra) di 29 provinsi sejak 28 Agustus 2022 di Bandung. Isu tiga periode menemui jalan buntu. Selain secara konstitusi tidak memungkinkan, upaya untuk menggulirkan isu menjadi bola salju juga tak membuahkan hasil. Penolakannya terlalu besar. Terutama oleh PDI Perjuangan yang merupakan partainya Jokowi. 

Skenario berubah. Mereka, para relawan pendukung Jokowi dari berbagai organisasi, memilih menunggu instruksi Jokowi. Tiga nama diajukan: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto. Jokowi diminta memilih salah seorang di antara tiga nama tersebut. 

”Kami tunggu arahan serta perintah Pak Jokowi karena relawan Pak Jokowi tunduk dan patuh terhadap perintah Pak Jokowi, siapa pun nama yang diputuskan Pak Jokowi,” ujar Penanggung Jawab Musra Budi Arie Setiadi di Istora Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Minggu siang, 14 Mei 2023.  Tidak hanya memilih tetapi juga bekerja untuk memenangkan capres pilihan Jokowi tersebut. 

Musra digelar oleh 18 organisasi relawan pendukung Jokowi. Mereka menjaring aspirasi masyarakat terkait pilihan capres dan cawapres. Musra puncak di Istora Senayan kemarin dihadiri 30 ribu massa. Ketua Panitia Musra Indonesia Panel Barus menyerahkan hasil Musra kepada Jokowi.

BACA JUGA:PSI-Perindo Tak Mau Gagal Lagi ke Senayan

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Wakil Presiden Direktur BCA Armand Wahyudi Hartono: Sheng Yu You Huan, Si Yu An Le

Sebenarnya agak aneh juga bila para relawan menanti instruksi Jokowi soal capres. Sebab, seharusnya pilihan Jokowi sejalan dengan sikap PDI Perjuangan. Saat ini, PDI Perjuangan sudah memutuskan capresnya adalah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Dan saat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengumumkan capres, Jokowi juga hadir. 

Presiden Jokowi kemarin hadir mengenakan kaus lengan panjang putih. Senada dengan dress code relawan yang memakai kemeja putih. Di depan para relawan, Jokowi menyebutkan kriteria calon presiden pilihannya.

“Rakyat kita, rakyat Indonesia butuh pemimpin yang tepat, butuh pemimpin yang benar, yang dekat dengan rakyat, yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat, yang mau bekerja keras untuk rakyat. Itu yang dibutuhkan, dan pemberani, yang berani, pemberani demi rakyat,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan. 

Menurut Jokowi, rakyat butuh pemimpin yang paham bagaimana memajukan negara ini. Artinya, pemimpin itu harus paham dan tahu potensi serta kekuatan negara ini. Apalagi, menurut Presiden Jokowi, Indonesia adalah negara besar dengan sekitar 280 juta orang penduduk.

“Dia harus paham bagaimana memajukan negara ini dari sisi mana, dan mampu memanfaatkan peluang yang ada. Bukan hanya duduk di sana (istana, Red)  dan menjalankan rutinitas, bukan hanya duduk di sana dan tanda tangan, bukan itu,” ungkap Presiden.

Pemimpin Indonesia, kata Jokowi, harus tahu bagaimana membangun sebuah strategi negara, strategi ekonomi, strategi politik karena Indonesia berhadapan dan bersaing dengan negara-negara lain.

“Begitu kita keliru memilih pemimpin yang tepat untuk 13 tahun ke depan, hilanglah kesempatan untuk menjadi negara maju. Hati-hati mengenai ini, hati-hati. Sejarah di Amerika Latin tahun 1950- an, tahun 1960-an, tahun 1970-an, mereka sudah berada di posisi negara berkembang, sudah masuk ke middle income tetapi sudah 50-60 tahun (berlalu), mereka tetap menjadi negara berkembang. Karena apa? Tidak bisa memanfaatkan peluang yang ada saat itu dan mengejarnya lagi sudah tidak ada kesempatan lagi,” jelas Jokowi.

Jokowi mengingatkan agar pemimpin selanjutnya dapat memanfaatkan bonus demografi Indonesia dan status Indonesia yang saat ini sudah menjadi negara berkembang agar dapat menjadi negara maju.

Dalam acara tersebut panitia Musra menyerahkan tiga nama calon presiden yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (Mohamad Nur Khotib)

Kategori :