Probo Darono Yakti, S.Hub.Int., M.Hub.Int., akademisi Ilmu Sosial Unair menyebut bahwa apa yang dikerjakan Pelda Masyhuriah cukup inovatif. “Memiliki kepedulian terhadap faktor pendidikan, cinta lingkungan dan menumbuhkan kreativitas. Pelda Masyhuriah adalah Babinsa pencerah,” ungkapnya.
Rumah Pintar Nawasena dibangun dengan sederhana namun estetik. Pilar-pilar dindingnya dari besi yang didaur ulang. Di belakang Rumah Pintar tersebut terdapat pengolahan sampah, hasil dari inovasi pemerintah Desa Panekan. Mengolah sampah menjadi pupuk dan cara memelihara maggot. Anak-anak yang berkunjung pun kerap diajak untuk belajar mengolah sampah.
“Sesuai namanya, Nawasena yang berarti langkah ke depan yang cerah. Kami sangat terbantu oleh upaya Pak Babinsa Pelda Masyhuriah. Kami akan selalu bersinergi, melakukan yang terbaik untuk masyarakat,” ungkap Dicong Maleleh, Camat Panekan.
Terkait kompetisi Brawijaya Awards kategori Babinsa, nama Pelda Masyhuriah patut dipertimbangkan sebagai kandididat kuat. Inovasinya berhasil membangun karakter masyarakat, sinergitas, kepedulian, dan nasionalisme atau rasa cinta tanah air. (*)