HARIAN DISWAY - Musim kemarau mulai terlihat dampaknya. Salah satunya adalah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalimantan dan Sumatera.
Pada jumat 16 Juni kemarin, Pusdalops BNPB dan Sipongi KLHK mendeteksi dua titik panas atau hot spot di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau melalui Satelit Nasa (SNPP) dengan tingkat kepercayaan tinggi.
Kemudian pada sore di hari yang sama, Kebakaran hutan cukup besar terjadi di Desa Paropo, Kecamatan Silahi Sabungan, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara pukul 16.22 WIB.
BACA JUGA:Film Pesantren Diputar di Wisma Jerman, Luruskan Kesalahpahaman Tentang Islam dan Dunia Pesantren
Kobaran api di perbukitan Desa Paropo, Kecamatan Silahi Sabungan, Sumut-BNPB-
Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Dairi, api sulit dikendalikan karena pada saat terjadi kebakaran lahan bersamaan dengan musim angin kencang, sehingga api merembet ke segala arah.
“Saat ini musim angin kencang di seputaran Kecamatan Silahi Sabungan sehingga api susah dikendalikan,” ujar Provet Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Dairi melalui keterangan tertulis.
Musim kemarau yang sebagian besar sudah dirasakan di beberapa wilayah Indonesia menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan berlangsung lebih panjang dari tahun sebelumnya. Hal itu dipicu oleh adanya fenomena El-Nino.
BACA JUGA:Waspada Kekeringan, Indonesia Dijepit El Nino dan Dipole Bersamaan
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menghimbau semua stakeholder di daerah untuk mewaspadai dampak dari musim kemarau dan El-Nino yang terjadi pada pertengahan tahun 2023 ini.
Suharyanto menjelaskan bahwa pada tahun 2023 ini kondisi cuaca berbeda dengan 3 tahun sebelumnya. BMKG sudah memprediksi tahun ini Indonesia akan mengalami kemarau yang lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya.
“Termasuk di Provinsi Kalimantan Tengah yang merupakan salah satu dari 6 provinsi prioritas dalam penanganan karhutla," jelas Suharyanto saat memimpin apel kesiagaan Karhutla di Kantor Gubernur Kalimantan Tengah Jumat, 16 Juni 2023.
BACA JUGA:Potongan Jenazah Trosobo-Kenpark Milik Siapa? Belum Ada Laporan Orang Hilang Sejak Ditemukan
Suharyanto menjelaskan, dalam satu bulan terakhir titik panas atau hotspot yang terdeteksi di Kalimantan Tengan mencapai 1.037 titik. Secara nasional, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sejak 1 Januari hingga hari ini tercatat mencapai 141 kali kejadian.