HARIAN DISWAY – Sejak ramai kasus bocah usia 5 tahun asal Buleleng, Bali yang meninggal dunia karena suspek rabies, Kamis, 15 Juni 2023. Kini, virus tersebut ramai menjadi pembahasan oleh netizen di media sosial.
Video tentang Kadek Riska Ariantini, anak perempuan berusia 5 tahun yang tergigit anjing peliharaannya sendiri ramai beredar di Twitter, Instagram, hingga TikTok
Riska Ariantini yang menunjukkan gejala rabies kejang-kejang dan penolakan saat diberi air untuk diminum.
Sekitar sebulan sebelum timbul gejala, Riska digigit oleh anjing peliharaannya pada lengan bagian kiri. Usai digigit ia masih baik-baik saja dan tidak menunjukkan gejala apapun hingga pada Sabtu, 10 Juni 2023, baru lah muncul gejala yang merujuk pada penyakit rabies.
BACA JUGA:Target RI Bebas Malaria 2030 Masih Sulit Tercapai
BACA JUGA:Menekan Angka Kecelakaan Perlintasan Kereta Api, Penerobos Palang Pintu Harus Dihukum
Berdasarkan keterangan dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), Rabies merupakan penyakit yang menyerang sistem saraf pusat dan disebabkan oleh virus Lyssa dari golongan Rhabdoviridae yang umumnya menyerang hampir semua spesies mamalia.
Virus ini dibawa oleh satwa liar, seperti rakun, rubah, musang, monyet, dan kelelawar. Penularan rabies pada manusia bisa melalui gigitan atau cakaran dari hewan peliharaan terinfeksi rabies yang umumnya adalah anjing dan kucing.
BACA JUGA:Desta dan Natasha Riski Resmi Bercerai Setelah 10 Tahun Menikah
Berikut ciri-ciri hewan peliharaan terinfeksi rabies:
- Perubahan perilaku secara drastis, yang sebelumnya pendiam menjadi agresif dan yang sebelumnya aktif menjadi lebih jinak.
- Hipersalivasi atau produksi air liur berlebihan.
- Hidrofobia atau takut air.
- Sensitif terhadap cahaya sehingga lebih suka bersembunyi di tempat gelap.
- Tidak mengenali objek di sekitarnya.
- Menggigit benda apapun yang bergerak.
- Kejang-kejang.
- Rahang mengunci.
- Paralisis.
BACA JUGA:Coldplay Sayang Singapura, Tambah Jadwal Konser Jadi Lima Hari
Apabila hewan peliharaan menunjukkan pola perilaku di atas, baiknya waspada dan segera lapor ke rabies center setempat agar bisa dibantu untuk proses isolasi dan observasi.
Pencegahan penularan rabies pada hewan peliharaan dapat dilakukan melalui vaksinasi rabies rutin secara gratis yang telah disediakan oleh pemerintah setiap tahunnya.
Bagi manusia yang tergigit oleh hewan terduga rabies bisa langsung melapor pada Puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR). Vaksin tidak dapat bekerja apabila korban sudah menunjukkan gejala terjangkit virus ini.(*)