HARIAN DISWAY - Mason Mount dipastikan berlabuh ke Old Trafford musim depan. Gelandang 24 tahun itu, bermain kurang memuaskan pada 2022/2023 bersama Chelsea. Namun, Pelatih Manchester United Erik Ten Hag melihat potensinya bakal lebih berkembang di Setan Merah.
Karena itulah MU terkesan ngotot untuk mendapatkan Mount. Bahkan negosiasinya sampai diulang berkali-kali. Mount dalam beberapa pekan terakhir menjadi sorotan hangat. Rumor kepindahannya ke Manchester United dinantikan kepastiannya oleh fans Setan Merah maupun The Blues
Chelsea pun menerima kesepakatan dengan tawaran 60 juta poundsterling (setara Rp 1,1 triliun) dari Setan Merah. Awalnya MU hanya menawar 40 juta poundsterling.
Situasi itu terbilang cukup pelik bagi psikologis Mount. Ia ditempa di akademi The Blues sejak bocah: 6 tahun. Ia memakai seragam Chelsea junior sejak 2005. Saat itu Chelsea jadi tim besar dengan pemain bintang Frank Lampard. Mimpinya terwujud 17 tahun setelahnya. Mount berhasil menembus tim utama di usia 21 tahun.
Mason Mount saat berusia enam tahun pada 2005 silam.--Instagram @masonmount
BACA JUGA:Bintang Chelsea Mason Mount Resmi Berseragam Setan Merah, Tinggal Tunggu Tes Medis
BACA JUGA:Sosok Kiper Bidikan Manchester United, Onana atau Diogo Costa
Namun Mason Mount tidak dalam kondisi terbaiknya pada musim lalu. Ia tercatat hanya menyumbangkan enam assist dan tiga gol pada semua ajang bersama Chelsea. Torehan yang sangat mengecewakan.
Kedalaman Skuad
Salah satu faktor yang membuat Ten Hag menginginkan Mount adalah kedalaman skuad. Lini tengah MU kini diisi empat gelandang tengah yang masih prima:Casemiro, Fred, Eriksen, dan Scott McTominay. Cedera parah Donny Van de Beek, memungkinkan Mount mengisi kekosongan itu.
Dengan harga fantastis, tentu Mount diharapkan mampu menembus skuad utama. Anda sudah tahu: formasi tiga gelandang ala Ten Hag akan sangat beresiko. Ketiga satu gelandang terkena akumulasi kartu atau cedera, maka kedalaman skuad bisa terganggu. Bayangkan, bagaimana kalau ada dua hingga tiga pemain tengah yang tidak bisa bermain?
Untuk meminimalisir terjadinya kekosongan itu, Ten Hag menjadikan Mount sebagai solusinya. Ia memiliki kemampuan bertahan dan menyerang yang sama baiknya. Ia juga bisa ditempatkan di banyak posisi berbeda.
Mason Mount Merapat ke Manchester United-@fabrizioro-Instagram
Stabilitas Lini Tengah Setan Merah
Ten Hag selalu memakai formasi tiga gelandang. Sektor tengah itu berporos pada dua titik. Diantaranya, Casemiro bertugas mempertebal pertahanan menggunakan kekuatannya menjaga area tengah ke belakang. Bruno Fernandes menjadi jembatan lini serang. Sehingga, aliran bola dari Casemiro ke Bruno membutuhkan gelandang box-to-box. Sektor itu dianggap menjadi kelemahan setan merah musim lalu.