HARIAN DISWAY - Fabrizio Romano sudah menjadi “kiblat” transfer pemain sepak bola dunia. Reputasinya makin terasah meski usianya baru 30 tahun. Ya, pria yang tinggal di Milan itu, lahir pada 29 Februari 1993.
Jurnalis kelahiran Napoli tersebut, memulai karirnya di dunia jurnalistik pada usia 19 tahun untuk Sky Sport Italia. Ia juga bekerja untuk Calciomercato dan The Guardian.
Romano juga dikenal dengan kalimat ikoniknya "Here We Go". Kalau sudah ada kalimat itu, bisa dipastikan transfer pemain yang dimaksud sudah resmi, meski klub belum mengumumkannya.
Sejak memulai karirnya sebagai jurnalis sepak bola, Romano telah membangun reputasi yang kuat. Keaktifannya di media sosial, terutama melalui platform Twitter, membuatnya semakin dikenal pencinta sepak bola.
BACA JUGA:Fabrizio Romano Jawab Rumor Anceloti Melatih Timnas Brasil
BACA JUGA:Skema MU Bersama Mason Mount Musim Depan: Satu Pemain untuk Enam Posisi
Romano secara konsisten memberikan pembaruan mengenai transfer pemain, rumor, negosiasi, dan kontrak baru, yang sering kali menjadi sumber informasi utama bagi klub dan penggemar. Yang terbaru adalah transfer Mason Mount dari Chelsea ke Manchester United. Romano mengumumkannya pada, 29 Juni 2023.
Cuitan pakar bursa transfer Eropa, Fabrizio Romano mengenai Mason Mount.--Twitter @FabrizioRomano
Keahlian Romano dalam mendapatkan informasi yang akurat dan up-to-date telah membuatnya menjadi sumber rujukan bagi para pelaku industri sepak bola dan jurnalis. Banyak klub dan agen pemain yang mengandalkan Romano sebagai konsultan mereka dalam proses transfer.
Kemampuannya untuk menguasai bahasa Inggris, Italia, Spanyol, dan bahasa-bahasa lainnya juga menjadi kelebihan dalam menjalankan peran profesionalnya.
BACA JUGA:Tawaran Arsenal untuk Declan Rice Bikin Man City Mundur Alon-Alon
BACA JUGA:Arsenal Pertahankan Ethan Nwaneri, Pemain Termuda di Sejarah Liga Inggris
Kesukesan dan reputasinya saat ini tak bisa dilepaskan dari sosok Gianluca Di Marzio. Wartawan senior itu menjadi mentor Romano. Ia memperkenalkan Romano ke sejumlah klub besar, agen, dan perantara transfer. Rupanya, Romano sukses mengelola jaringan itu dan mengembangkan reputasinya sendiri.
Kontribusinya tidak hanya dalam bentuk tulisan, tetapi juga melalui podcast, video, dan konten multimedia lainnya, yang semakin memperluas jangkauan pengaruhnya di seluruh dunia. (*)