Perpustakaan di Makkah ini istimewa sekali. Konon Nabi Muhammad SAW lahir di tempat tersebut. Jemaah haji banyak yang berkunjung ke bekas rumah kakek Rasulullah itu. Berikut laporan Pamuji Setyawan dari Biro Haji dan Umrah Dewangga cabang Ngawi langsung dari Makkah.
--
TERMINAL Bab Ali pagi ini padat sekali. Lokasinya dekat tempat sai sehingga jemaah yang selesai salat Subuh bergegas mengantre bus. Bus dibagi menjadi beberapa antrean berpagar yang di ujungnya ada pintu yang dijaga askar.
Tiap kali bus datang, askar membuka pintu. Jemaah berebut naik bus. Saya ikut mengantre. Tapi bukan untuk naik bus. Hari itu saya ingin mengunjungi gedung warna cokelat muda yang menjadi gedung perpustakaan Makkah. Kebetulan, jalan menuju perpustakaan dipakai untuk antrean calon penumpang bus.
BACA JUGA:Kabar Dari Tanah Suci (25): Ziarah Keponakan Nabi Dari Balik Tembok
BACA JUGA:Kabar Dari Tanah Suci (24): Deg..Deg..Ser..Naik Telefric Al Hada
Setelah lepas dari pintu antrean bus, saya berjalan menuju gedung yang ada di samping terminal. Cukup mencolok karena di sekitarnya banyak bangunan yang dirobohkan. Gedung cokelat muda itu kira kira berukuran 10 x18 meter. Semua pintu dan jendela ditutup.
Tidak ada aktivitas di dalam gedung maupun di luar gedung. Hanya ada beberapa askar berjaga di pelatarannya dan ada dua orang petugas berbaju jubah putih yang aktif menyeru supaya jemaah tidak berlama-lama di depan perpustakaan.
Askar berjaga di gedung bekas perpustakaan yang diyakini menjadi empat Nabi Muhammad lahir. -Pamuji Setyawan-Dewangga-
Jemaah haji atau umrah cukup mudah mencari lokasi bangunan ini. Letaknya tidak jauh dari tempat sai. Kira-kira hanya 100 meter.
Bangunan perpustakaan yang saya kunjungi ini diyakini sebagai tempat Rasulullah SAW dilahirkan. Tepatnya pada bulan Rabiul Awal 570 SM di rumah kakeknya yang bernama Abdul Muthalib. Dikenal dengan tahun gajah karena saat itu ada peristiwa penyerangan Kakbah oleh Raja Yaman Abrahah yang membawa pasukan gajah.
Isi gedung perpustakaan bisa dilihat di papan yang ada di dinding gedung. -Pamuji Setyawan-Dewangga-
Ketika Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, rumah tersebut jadi tempat tinggal anak Abu Thalib yang bernama Aqil bin Abi Thalib beserta keturunannya. Pada akhirnya, rumah ini dibeli oleh istri Khalifah Abbasiyah Al-Mahdi, yakni Khaizuran.
Dalam perkembangannya, di lokasi tersebut sempat dibangun sebuah masjid oleh Al-Khaizuran, ibu dari Khalifah Harun al-Rasyid. Dia khalifah kelima Dinasti Abbasiyah yang berpusat di Baghdad. Namun, bangunan itu kemudian dihancurkan dan dijadikan perpustakaan oleh Syekh Abbas Ottoman pada 1370 H/1950 M.
Dulunya tidak banyak yang tahu bahwa gedung tersebut dulunya adalah tempat kelahiran Rasulullah SAW. Hanya bisik-bisik antar muthawif ke jemaah yang menyampaikan bahwa lokasi tersebut tempat Rasulullah SAW dilahirkan.