Kabar Dari Tanah Suci (19): Meneladani Kisah Rasulullah di Masjid Al-Bai'ah
MASJID Al-Bai'ah yang menyimpan banyak sejarah perjalanan Nabi Muhammad SAW.-Pamuji Setyawan-Dewangga-
Masjid Bai'ah penuh sejarah tentang Nabi Muhammad SAW. Dalam perjalanan pulang ke tenda di Mina, tidak sengaja menemukan masjid tersebut. Berikut catatan Pamuji Setyawan dari Biro Haji dan Umrah Dewangga cabang Ngawi langsung dari Mina.
DARI Albaik, saya, istri, dan dr Indah Pitarti (RSUD dr Soeroto Ngawi), berjalan menuju arah pulang ke tenda di Mina. Ada dua alternatif. Melewati jalan biasa menuju Mina dengan panduan Google Map atau naik kembali ke lantai 3 Jamarat dan menyusuri jalan yang sama seperti kami lalui ketika pulang melempar jumrah Aqabah.
Akhirnya kami putuskan untuk naik kembali ke lantai 3 Jamarat. Jalur melalui Jamarat lantai 3 sebagian besar melewati terowongan sehingga tidak terkena terik matahari.
Akses menuju ke tenda jemaah haji di Mina.-Pamuji Setyawan-Dewangga-
Dalam perjalanan kami melihat bangunan yang cukup mencolok. Bangunan kuno berwarna krem kontras dengan warna bangunan di sekitarnya yang modern dan berwarna putih dan abu-abu. Setelah mendekat terlihat bangunan tersebut dikelilingi pagar yang digembok. Tertulis di papan petunjuk yang menjelaskan bahwa masjid itu adalah Masjid Al Bai’ah.
Masjid Al Bai’ah atau Masjid Baiat atau yang disebut juga sebagai Masjid Bani Aqabah dibangun oleh Al-Mansur pada tahun 144 H. Di tempat terjadinya baiat aqabah pertama dan baiat aqabah kedua antara Nabi Muhammad SAW dengan kaum Yatsrib (nama masyarakat Madinah dulu). Masjid ini terletak di bawah Wadi Mina, 300 meter dari tempat jumrah aqabah, sebelah kanan dari jembatan Jamarat.
BACA JUGA:Kabar Dari Tanah Suci (18): Makan Albaik Jadi Lebih Baik
BACA JUGA:Kabar Dari Tanah Suci (17): Kepala Pun Kena Lemparan Kerikil
Masjid Baiat dibangun oleh dinasti Abbasiah sebagai penghormatan atas terjadinya baiat aqabah. Biasanya pemerintah Arab Saudi menggusur situs-situs bersejarah ketika lahannya dibutuhkan proyek pembangunan. Namun untuk Masjid Bai’ah ini tidak digusur, bahkan dipertahankan dan dirawat.
Di tempat inilah kaum Yatsrib melakukan baiat kepada Rasulullah untuk taat dan tidak melakukan syirik. Ketika itu, Rasulullah ditemani pamannya Abbas bin Abdul Muthalib yang belum beriman. Meski demikian, ia sangat memperhatikan keponakannya dan sangat menjaga keselamatannya.
Baiat di Aqabah terjadi dua kali. Baiat Aqabah pertama yang terjadi tahun 621 M, yaitu perjanjian antara Rasulullah dengan 12 orang dari Yatsrib yang kemudian mereka memeluk Islam. Baiat Aqabah ini terjadi pada tahun ke-12 kenabiannya.
Setahun kemudian, tahun 622 M, Rasulullah kembali melakukan baiat di Aqabah.
Jemaah haji beristirahat dan berteduh di belakang Masjid Al-Bai'ah-Pamuji Setyawan-Dewangga-
Kali ini perjanjian dilakukan Rasulullah terhadap 73 orang pria dan 2 orang wanita dari Yatsrib. Wanita itu adalah Nusaibah binti Ka'ab dan Asma' binti 'Amr bin 'Adiy. Perjanjian ini terjadi pada tahun ke-13 kenabian Muhammad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: